"Kami tidak pernah menantang ataupun memaksa siapapun untuk menggunakan BBG. Komitmen PGN dan pak Ahok sama, yaitu bagaimana agar Jakarta tidak tergantung pada BBM subsidi yang semakin menjadi beban pemerintah," kata Asisstant Vice President Komunikasi Korporat PGN, Irwan Atmanto, dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis (14/8/2014).
PGN, sebut dia, akan terus mendukung upaya Pemprov DKI Jakarta dalam menyediakan energi yang ramah lingkungan. Hal itu diwujudkan melalui pembangunan infrastruktur baik dalam bentuk pipa gas untuk sektor rumah tangga, komersial dan industri serta SPBG dan Mobile Refueling Unit (MRU) bagi sektor transportasi.
"Kami memiliki kerjasama dan dukungan yang sangat baik dari pemprov DKI Jakarta untuk mengembangkan ibukota ini sebagai kota berbasis gas bumi yang lebih ramah lingkungan dan efisien. Dukungan dari pak Jokowi dan pak Ahok yang luarbiasa terhadap penggunaan gas bumi di Jakarta, memungkinkan PGN untuk mengembangkan infrastruktur gas di Jakarta seperti yang sudah kami lakukan saat ini," jelas Irwan.
Ia menjelaskan, saat ini PGN terus mengembangkan infrastruktur gas bumi di DKI Jakarta. Di sektor rumah tangga misalnya, tahun ini ada penambahan sambungan baru gas bumi sebanyak 5.200 pelanggan, dari yang sudah ada saat ini sebanyak 13.600 rumah tangga.
Di sektor transportasi, PGN juga menambah pembangunan SPBG dan MRU untuk memudahkan akses masyarakat mendapatkan BBG. Saat ini di Jakarta PGN menyuplai gas bumi untuk 14 SPBG. Selain itu PGN juga mengoperasikan sendiri SPBG dan MRU. MRU itu antara lain ada di Monas dan Pangkalan Bus Trans Jakarta di Cawang.
Mulai Rabu (13/8/2014) kemarin, PGN juga telah menempatkan dan mengoperasikan MRU di wilayah waduk Pluit, Jakarta Utara. "Sebagai bukti komitmen dan konsistensi PGN mewujudkan konversi ke gas bumi, sebagian besar kendaraan operasional PGN telah menggunakan gas bumi. SPBG mini di kantor pusat PGN di Jakarta juga telah beroperasi bulan lalu," katanya.