Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkeu: Semakin Banyak Kementerian yang Dapat Opini Wajar Tanpa Pengecualian

Kompas.com - 12/09/2014, 11:04 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan (Menkeu) M Chatib Basri menyatakan, terjadi peningkatan opini wajar tanpa pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terhadap Laporan Keuangan Kementerian dan Lembaga (LKKL).

"Opini baik, wajar ada 83 LKKL. 65 LKKL wajar tanpa pengecualian. 18 LKKL opini wajar dengan pengecualian. LKKL yang memperoleh WTP meningkat signifikan dibandingkan 7 LKKL pada tahun 2006, saat LKKL untuk pertama kalinya diberi opini," kata Chatib pada pembukaan Rakernas Akuntansi dan Pelaporan Pemerintah tahun 2014, Jumat (12/9/2014).

Sementara itu, LKKL yang diberi opini Tidak Memberikan Pendapat (disclaimer) dijelaskan Chatib terjadi penurunan jauh. Pada tahun 2013 hanya terdapat 3 LKKL yang memperoleh opini tersebut, dibandingkan 36 LKKL pada tahun 2006.

"Di pemerintah daerah juga terjadi pengembangan kualitas akuntansi dan laporan keuangan, sempat tersendat pada 2006 sampai 2008, meningkat signifikan dari hasil pemeriksaan BPK. WTP terjadi kenaikan cukup signifikan," ujar Chatib.

Chatib memaparkan, per 1 September 2014 terdapat sebanyak 431 Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) yang memperoleh opini wajar dari total 524 LKPD. Sebanyak 152 LKPD memperoleh opini WTP dan 278 LKPD memperoleh opini wajar dengan pengecualian (WDP).

"Jumlah WTP untuk LKPD meningkat signifikan dibandingkan pada tahun 2009 sebanyak 21 LKPD," jelas dia.

Menurut Chatib, opini WTP berarti pelaporan keuangan sebuah kementerian atau lembaga dianggap wajar. Ia menyebut, misalnya dalam pelaporan yang memperoleh opini WTP memiliki dukungan data yang lengkap.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Whats New
Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Whats New
IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

Whats New
Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Whats New
Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Whats New
Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Whats New
Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com