Uang dalam kantong plastik
Sementara Aan (68), kakek empat cucu, bercerita, ia pernah membeli sebuah sepeda motor yang dibayarnya dengan uang "bergepok-gepok" lantaran kala itu dirinya tidak memiliki rekening perbankan.
"Aduh, saya lupa berapa itu harga sepeda motor. Saking banyaknya uang yang saya bawa, saya bayar sepeda motor pakai uang yang ditaruh di kantong plastik. Tadinya mau bawa pakai kardus mi, tapi kok mencolok gitu ya," kata Aan saat berbincang dengan Kompas.com belum lama ini.
Tahun persis ia membeli sepeda motor tidak dapat diingatnya. Yang jelas, saat itu kira-kira tahun 1980-an. Kala itu, ia dan istrinya belum mengenal bank. Ia dan istrinya menyimpan uang tunai di rumah. Ia baru memiliki rekening di bank pada tahun 1990-an.
"Anak saya yang bilang, 'Bapak kalau simpan uang di rumah enggak aman, mendingan punya tabungan, Pak. Uangnya aman'. Saya nurut saja. Akhirnya saya buka rekening di bank, kebetulan kantornya dekat," kenang Aan.
Ia terkekeh membandingkan masa lalu dan masa kini. "Kan kalau sekarang enak ya, bisa bayar pakai kartu. Jadi saya dulu enggak usah repot-repot bawa-bawa uang pakai kantong plastik, ha-ha-ha," kata dia sambil terbahak.
Bayar tagihan
Hal serupa juga dialami Tuti (70), ibu rumah tangga yang sudah dikaruniai tujuh orang cucu. Ia mengaku sempat mengalami repotnya membawa uang tunai dengan jumlah besar ke bank untuk membayar tagihan. Dengan jantung yang berdebar-debar, ia membawa uang itu ke bank.
"Waktu itu, sih, masih muda. Zaman anak-anak saya masih sekolah. Untuk bayar tagihan apa ya dulu? Lupa saya. Waktu itu saya belum punya rekening bank. Soalnya saya pikir, ah simpan di rumah saja," kenang Tuti.
Seiring berjalannya waktu, saat putra-putrinya beranjak dewasa, mereka menyarankan Tuti untuk membuat rekening bank. Waktu itu alasannya sederhana, agar putra-putri dapat mengirimkan uang kepada sang ibu dengan langsung mengirimkannya ke rekening bank.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.