Menkeu mengaku, tak bisa menyebut sumber anggaran yang dapat dihemat. "Saya tidak tahu. Kalau Tim Transisi sudah tahu angkanya (Rp 300 triliun) pasti mereka tahu sumbernya dari mana. Mereka sudah kasih statement, maka mereka harus menjelaskannya. Nanti saya baru pelajari," kata Chatib di kantornya, Rabu (24/9/2014).
Adapun terkait agenda pertemuan dengan Tim Transisi Jokowi-JK, Chatib mengaku belum menerima suratnya dari pihak Jokowi-JK. Kemarin sore, Tim Transisi telah bertemu dengana pihak Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas). "Saya belum tahu. Belum ada surat ke saya," sebut dia singkat.
Kemarin sore, Selasa (23/9/2014) tim transisi yang terdiri dari anggota dari unsur Fraksi Dolfie OFP, ketua tim transisi Rini Soemarno, serta Hasto Kristyanto bertandang ke Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional. (Baca: Tahun Pertama, Pemerintahan Jokowi Butuh Rp 300 Triliun.
Dolfie menyebutkan dibutuhkan anggaran sekitar Rp 300 triliun untuk program infrastruktur dan program lain pemerintahan Jokowi-JK di 2015. "Totalnya ada Rp 300 triliun lebih, itu sudah termasuk modernisasi pasar-pasar, peningkatan kualitas Rumah Sakit dan puskemsas, menambah anggaran untuk penerima bantuan iuran (PBI) untuk BPJS," kata Dolfie kepada wartawan.
Selain itu, anggaran juga diperuntukkan untuk sembilan program, termasuk pendidikan wajib belajar 12 tahun, program infrastruktur untuk mempercepat kedaulatan pangan, serta program lain untuk menggerakkan perekonomian. Anggaran tersebut akan didapatkan dari APBN Perubahan 2015 setelah kementerian-kementerian baru terbentuk.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.