Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Taipan Dunia yang Hidup dari Nol

Kompas.com - 30/09/2014, 22:02 WIB


KOMPAS.com  -
Senin (29/9/2014), majalah Forbes telah merilis 400 orang tajir di Amerika Serikat. Banyak dari orang-orang kaya tersebut ternyata pernah menjalani hidup yang pahit. Kekayaan mereka dipupuk dari nol.

Cobalah tanya pendiri WhatsApp Jan Koum yang pernah memperoleh makanan dari uluran tangan pemerintah. Setelah menjual perusahaannya kepada Facebook pada Februari lalu sebesar 19 miliar miliar dollar AS, kini Koum mempunyai harta kekayaan sebesar 7,7 miliar dollar AS berdasarkan perkiraan Forbes.

Lalu lihatlah Larry Ellison yang pernah bekerja serabutan selama delapan tahun sebelum akhirnya mendirikan Oracle. Tahun lalu, Ellison ternyata adalah pembuat dollar terbesar sehingga kekayaannya melompat 9 miliar dollar AS dari 2013 lalu.

Ini bukan hanya sekedar American Dream. Beberapa pengusaha internasional lainnya juga punya kisah serupa. Lihatlah pendiri Alibaba, Jack Ma yang mengawali karirnya sebagai guru Bahasa Inggris. Kini Ma mempunyai kekayaan lebih dari 20 miliar dollar AS dan menempatkannya sebagai orang paling kaya di China.

Berikut orang terkaya di dunia yang berhasil dari titik nol

1. Elizabeth Holmes yang memulai usaha mendiagnosis darah ketika berumur 19 tahun. Saat ini setelah berusia 30 tahun, nilai kekayaannya mencapai 4,5 miliar dollar AS.

2. Ingvar Kamprad dulunya adalah bocah di sebuah peternakan terpencil di Swedia. Saat ini, pendiri IKEA ini mempunyai kekayaan sebesar 3,9 miliar dollar AS.

3. Howard Schultz dulunya tinggal di perumahan miskin. Nasib pemilik jaringan kedai kopi Starbucks ini setelah meraih beasiswa dari Universitas Michigan Utara. Nilai kekayaannya mencapai 2,1 miliar dollar AS.

4. Oprah Winfrey, pembawa acara ternama ini berasal dari keluarga miskin di Mississpi. Meski miskin, Winfrey tak menyerah untuk meraih beasiswa dari Tennessee State University. Setelah pindah ke Chicago, karirnya terus melesat. Kekayaannya saat ini mencapai 3 miliar dollar AS.

5. Shahid Khan dulunya adalah pencuci piring yang dibayar sebesar 1,2 dollar AS per jam. Pria asal Pakistan ini kini menjadi pemilih Flex-N-Gate, salah satu perusahaan terbesar di Amerika. Dia mempunyai klub sepakbola Fulham dan Jacksonville Jaguars. Nilai kekayaannya mencapai 4,4 miliar dollar AS saat ini.

6. Pada usia 10 tahun, John Paul DeJoria menjual kartu ucapan Natal dan koran untuk membantu keluarganya. Bermodalkan pinjaman sebesar 700 dollar AS, DeJoria membangun John Paul Mitchell System dan menjual shampo secara door to door. Lalu dia membangun Patron Tequila yang berinvestasi di banyak perusahaan. Kini Kekayaannya mencapai 3,2 miliar dollar AS.

7. Sebagai imigran dari Korea Selatan, hidup Don Won Chang tidaklah mudah. Dia harus bekerja tiga pekerjaan untuk bisa hidup di Amerika pada 1981. Pada 1984, Don Won akhirnya membuka toko pertama mereka. Kini, Forever 21 telah menjadi jaringan toko baju internasional . Kekayaan Do Won  pun melejit menjadi 5,2 miliar dollar AS.

8. George Soros hidup saat NAZI. Dia berhasil kabur ke London, Inggris. Sembari kuliah, dia bekerja sebagai pelayan dan porter. Setelah lulus, lulusan London School of Economics ini memperoleh pekerjaaan sebagai bankir di New York. Kekayaannnya kini membludak sebesar 24 miliar dollar AS. (Edy Can)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Whats New
Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Rilis
Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Whats New
Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Whats New
IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

Whats New
Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Whats New
Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Whats New
Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Whats New
Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com