"Pertama, ada lima posisi Direktur Utama perusahaan pelat merah yang lowong, yaitu Dirut PT Pertamina (Persero), Dirut PT PLN (Persero), Dirut PT KAI (Persero), Dirut PT Pindad (Persero), serta Dirut PT Telkom Indonesia (Persero)," sebut mantan Sekretaris Menteri BUMN Said Didu, soal agenda mendesak yang menanti Rini, Minggu (26/10/2014) malam.
Seperti diberitakan sebelumnya, Karen Agustiawan dan Nur Pamudji, mengundurkan diri dari posisi mereka di top level PT Pertamina dan PT PLN. Adapun direktur utama dari tiga BUMN yang lain dalam paparan Said, dipilih menjadi menteri dalam Kabinet Kerja, yakni Ignatius Jonan, Sudirman Said, dan Arief Yahya.
Agenda kedua, lanjut Said, adalah penyelesaian BUMN yang merugi, sebut saja PT Merpati Nusantara Airlines, PT Sang Hyang Sri, PT Garuda Indonesia, dan sekitar 20 perusahaan pelat merah lain.
Adapun agenda ketiga adalah melakukan right-sizing perusahaan BUMN. "Tapi yang mendesak di BUMN itu adalah melakukan koordinasi dengan penegak hukum tentang penafsiran kerugian negara," ungkap Said, dihubungi Kompas.com.
Menurut Said, semua permasalahan BUMN itu selalu bermuara dari intervensi nonkorporasi. Senioritas dan pengalaman, serta kedekatan Rini Soemarno dengan Presiden Joko Widodo, harap Said, bisa memunculkan kebijakan tegas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.