Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belum Bisa Lepas dari Kemenkeu, Dirjen Pajak Pasrah

Kompas.com - 28/10/2014, 14:15 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Jenderal Pajak, Kementerian Keuangan, Fuad Rahmany tidak mempersoalkan jika pembentukan Badan Penerimaan Negara (BPN) tertunda. Ia mengaku, pembentukan badan tersebut membutuhkan waktu.

"Biar aja di bawah Menteri Keuangan dulu. Tapi, untuk semuanya seperti (fleksibilitas) nambah pegawai, nambah kantor, nambah anggaran, semua harus dipikirin dan itu harus dilakukan segera," kata Fuad ditemui di Kantor Kementerian Keuangan, Selasa (28/10/2014).

Fuad was-was, jika fleksibilitas tersebut tidak segera diputuskan oleh Presiden Joko Widodo, maka target meningkatkan penerimaan negara akan terhambat. Fuad juga mengatakan, fleksibilitas DJP yang baru cukup dengan keputusan Presiden Joko Widodo.

"Enggak ada dasar hukumnya, Presiden aja langsung. (soal) Nambah pegawai, keputusan Presiden saja langsung," imbuh Fuad.

Kendati demikian, Fuad menilai fleksibilitas soal penambahan anggaran agak sulit dilakukan. Pasalnya, anggaran untuk Kementerian Keuangan dalam APBN 2015 saja, berkurang. "Itu nanti agak lama prosesnya, enggak gampang (minta tambahan anggaran)," ucap dia lagi.

Saat dikonfirmasi wartawan mengenai Presiden Joko Widodo yang menolak pembentukan Badan Penerimaan Negara, Fuad mengaku tidak tahu-menahu. Namun, dia sepakat jika opsi yang diusulkan Menteri Keuangan diterima Presiden.

Opsi tersebut adalah Direktorat Jenderal Pajak tetap menjadi bagian Kementerian Keuangan, namun dengan fleksibilitas remunerasi pegawai, anggaran, dan lain sebagainya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Kemenhub Sebut Kenaikan TBA Tiket Pesawat Tunggu Momen yang Tepat

Kemenhub Sebut Kenaikan TBA Tiket Pesawat Tunggu Momen yang Tepat

Whats New
Tiga Negara di Dunia dengan Jumlah Penduduk Terbesar, India Juaranya

Tiga Negara di Dunia dengan Jumlah Penduduk Terbesar, India Juaranya

Whats New
Proses Studi Kelayakan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Bakal Dilanjutkan Pemerintahan Prabowo-Gibran

Proses Studi Kelayakan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Bakal Dilanjutkan Pemerintahan Prabowo-Gibran

Whats New
Cek Harga Bahan Pokok, KPPU Sidak Pasar di 7 Kota

Cek Harga Bahan Pokok, KPPU Sidak Pasar di 7 Kota

Whats New
Kebijakan Impor Terbaru Dinilai Bisa Normalkan Pasar

Kebijakan Impor Terbaru Dinilai Bisa Normalkan Pasar

Whats New
Jadi Tuan Rumah ITS Asia Pacific Forum, Indonesia Bakal Pamerkan Transportasi di IKN

Jadi Tuan Rumah ITS Asia Pacific Forum, Indonesia Bakal Pamerkan Transportasi di IKN

Whats New
Apindo Nilai Kolaborasi TikTok Shop-Tokopedia Bisa Pacu Transformasi Digital di RI

Apindo Nilai Kolaborasi TikTok Shop-Tokopedia Bisa Pacu Transformasi Digital di RI

Whats New
Lowongan Kerja KAI Services untuk Lulusan S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja KAI Services untuk Lulusan S1, Ini Persyaratannya

Work Smart
Presdir Baru Sampoerna Ivan Cahyadi: Keberagaman di Sampoerna Itu Mutlak, karenanya Perusahaan Bisa Bertahan 111 Tahun

Presdir Baru Sampoerna Ivan Cahyadi: Keberagaman di Sampoerna Itu Mutlak, karenanya Perusahaan Bisa Bertahan 111 Tahun

Whats New
Apa Itu Negara Dunia Ketiga dan Kenapa Berkonotasi Negatif?

Apa Itu Negara Dunia Ketiga dan Kenapa Berkonotasi Negatif?

Whats New
Obligasi Alternatif Pembiayaan Pembangunan Berkelanjutan

Obligasi Alternatif Pembiayaan Pembangunan Berkelanjutan

Whats New
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Rabu 22 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Rabu 22 Mei 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 22 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 22 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
IHSG dan Rupiah Tancap Gas di Awal Perdagangan 22 Mei 2024

IHSG dan Rupiah Tancap Gas di Awal Perdagangan 22 Mei 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com