Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awal Perdagangan, Rupiah Melemah

Kompas.com - 06/11/2014, 08:44 WIB
Robertus Benny Dwi Koestanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah  terhadap dollar AS pada awal perdagangan Kamis (6/11/2014) di pasar spot mengalami pelemahan, meski sempat dibuka menguat.

Seperti dikutip dari data Bloomberg,  rupiah dibuka naik tipis ke posisi 12.158 dibanding penutupan kemarin pada 12.162. Namun, sesaat kemudian mata uang Garuda ini langsung melorot ke level Rp 12.180 per dollar AS.

Hari ini, analis memperkirakan rupiah akan turun lagi di tengah kenaikan indeks dollar AS. Data PDB Indonesia yang turun masih menjadi sentimen internal yang memengaruhi pergerakan mata uang garuda.

Angka penjualan ritel Zona Euro yang melambat drastis sudah cukup untuk membawa indeks dollar AS kembali naik ke kisaran 87 walaupun pada saat yang sama mayoritas data AS diumumkan lebih buruk dari periode sebelumnya. Hanya ADP employment di AS yang membaik. Malam nanti ditunggu pengumuman kebijakan moneter ECB. Rupiah melemah kemarin mengikuti pelemahan mata uang Asia, walaupun sesaat sebelumnya indeks dollar AS dalam tren turun.

Buruknya data China di pagi kemarin, menurut riset Samuel Sekuritas Indonesia, kemungkinan adalah penyebab utama. Pelemahan rupiah semakin drastis setelah data PDB menunjukkan perlambatan tajam. Di saat yang sama IHSG yang sempat menguat di pembukaan langsung anjlok. 

"Hari ini rupiah berpeluang melemah kembali. Selain karena sentimen perlambatan pertumbuhan, indeks dollar AS yang naik dini hari tadi berpeluang membawa sentimen penguatan dollar AS di Asia," tulisnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Whats New
Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Whats New
IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

Whats New
Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Whats New
Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Whats New
Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Whats New
Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com