Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Susi: Saya Disentil Sama Analis, Dibilang Enggak "Friendly Investment"

Kompas.com - 07/11/2014, 15:25 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan, kebijakan penghentian sementara atau moratorium pemberian izin kapal ikan dinilai tidak ramah investasi. Padahal, menurut Susi, pemberlakuan moratorium ini merupakan salah satu langkah pembenahan di sektor kelautan dan perikanan.

"Kemarin saya disentil analis, katanya saya tidak friendly investment,"  ujar Susi dalam Kompas 100 CEO Forum, Jakarta, Jumat (7/11/2014).

"Masalahnya, yang saya maksud moratorium itu juga tidak ada di portofolio kita. Saya tutup (pemberian izin) ini pun tidak ada pengaruhnya," tambah dia.

Pemberlakuan moratorium ini akan berakhir pada akhir Desember 2014. Seiring dengan hal tersebut, pemerintah akan melakukan evaluasi terhadap kapal-kapal ikan yang terdaftar.

Susi menuturkan, berdasarkan data Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), jumlah kapal ikan berukuran di atas 30 gross ton (GT) sekitar 5.400 unit, dan 1.200 unit di antaranya merupakan kapal milik asing.

Saat ini, Susi melanjutkan, di samping mengevaluasi perizinan kapal, KKP juga tengah meminta agar pemerintah membebaskan restribusi dan pungutan bagi kapal-kapal berukuran kecil di bawah 10 GT.

Susi juga telah menargetkan bahwa penerimaan negara bukan pajak (PNBP) meningkat enam kali lipat dari Rp 250 miliar pada tahun ini menjadi Rp 1,5 triliun pada penghujung tahun 2015. Adapun sumber prioritas PNBP dari pemberian izin kapal.

Baca juga: Menteri Susi: Ini Baru Namanya Kabinet Kerja...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menteri BUMN Apresiasi Gerak Cepat PLN Hadirkan Energi Bersih di IKN

Menteri BUMN Apresiasi Gerak Cepat PLN Hadirkan Energi Bersih di IKN

Whats New
Musim Liburan, 350.000 Tiket Kereta Cepat Whoosh Telah Terjual

Musim Liburan, 350.000 Tiket Kereta Cepat Whoosh Telah Terjual

Whats New
PT Brantas Energi Buka Lowongan Kerja hingga 5 Juli 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

PT Brantas Energi Buka Lowongan Kerja hingga 5 Juli 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
14 Unit Rumah Dinas Menteri di IKN Siap Huni Akhir Juli 2024

14 Unit Rumah Dinas Menteri di IKN Siap Huni Akhir Juli 2024

Whats New
Sambut HUT Ke-28, Elnusa Petrofin Kembali Gelar Khitanan Massal dan Edukasi Peduli Lingkungan

Sambut HUT Ke-28, Elnusa Petrofin Kembali Gelar Khitanan Massal dan Edukasi Peduli Lingkungan

Whats New
Harga Minyakita Bakal Naik, Pedagang Pasar: Harga Rp 14.000 Per Liter Saja Barangnya Sulit...

Harga Minyakita Bakal Naik, Pedagang Pasar: Harga Rp 14.000 Per Liter Saja Barangnya Sulit...

Whats New
Aprindo Prediksi Pemerintah Masih Akan Impor Gula Tahun Ini

Aprindo Prediksi Pemerintah Masih Akan Impor Gula Tahun Ini

Whats New
BNI Berikan Kredit kepada Diaspora di Jepang

BNI Berikan Kredit kepada Diaspora di Jepang

Whats New
 Menhub Dorong Optimalisasi Transportasi Perkotaan di Medan

Menhub Dorong Optimalisasi Transportasi Perkotaan di Medan

Whats New
Ada Marathon di Monas, KAI Berlakukan Pengaturan Pola Operasi Kereta

Ada Marathon di Monas, KAI Berlakukan Pengaturan Pola Operasi Kereta

Whats New
GMF AeroAsia Sebut Pelemahan Rupiah Tak Berefek Besar terhadap Bisnis GMFI

GMF AeroAsia Sebut Pelemahan Rupiah Tak Berefek Besar terhadap Bisnis GMFI

Whats New
Lowongan Kerja Indofood, Simak Posisi dan Persyaratannya

Lowongan Kerja Indofood, Simak Posisi dan Persyaratannya

Work Smart
Lewat Anak Usaha, Telkom Perkuat Bisnis B2B untuk Solusi Digital Perusahaan Air Minum Daerah

Lewat Anak Usaha, Telkom Perkuat Bisnis B2B untuk Solusi Digital Perusahaan Air Minum Daerah

Whats New
Kini Nasabah Bank Mandiri Bisa Ajukan KPR Lewat Aplikasi Livin

Kini Nasabah Bank Mandiri Bisa Ajukan KPR Lewat Aplikasi Livin

Spend Smart
Kereta Cepat Whoosh Pecah Rekor Jumlah Penumpang Terbanyak sejak Beroperasi

Kereta Cepat Whoosh Pecah Rekor Jumlah Penumpang Terbanyak sejak Beroperasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com