Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
ADVERTORIAL

96 Persen Tenaga Kerja Hulu Migas Ternyata Orang Indonesia

Kompas.com - 21/11/2014, 14:17 WIB
advertorial

Penulis

Industri hulu minyak dan gas bumi (migas) kerap dianggap didominasi oleh pekerja asing karena sebagian perusahaan asing menjadi kontraktor kontrak kerja sama (kontraktor KKS) pada proyek hulu migas. Bagaimana sebenarnya?

Industri hulu migas bekerja berdasarkan kontrak bagi hasil atau production sharing contract (PSC). Menurut kontrak ini, pemilik proyek hulu migas adalah negara.

Sementara itu, perusahaan nasional ataupun asing bertindak sebagai kontraktor yang mengoperasikan proyek negara itu. Karena proyek negara, semua program kerja kontraktor KKS harus mendapat persetujuan dari pemerintah yang diwakili oleh Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas).

Program kerja itu termasuk rencana penggunaan tenaga kerja, baik penggunaan tenaga kerja Indonesia (TKI) maupun tenaga kerja asing (TKA). Seluruh rencana penggunaan tenaga kerja dari kontraktor KKS harus mendapatkan persetujuan SKK Migas, yang selanjutnya mengeluarkan rekomendasi kepada Kementerian ESDM dan Kementerian Tenaga Kerja.

Penggunaan tenaga kerja harus mengutamakan prinsip-prinsip efektivitas dan efisiensi serta mengutamakan TKI. SKK Migas membuat aturan ketat terkait dengan penggunaan TKA oleh kontraktor KKS.

Penggunaan TKA dibatasi hanya pada disiplin yang masih menghadapi keterbatasan jumlah TKI, terutama dalam mengerjakan proyek untuk meningkatkan produksi migas nasional, atau sebagai perwakilan investor.

Sejak 2006, penggunaan TKI meningkat di industri hulu migas, sejalan dengan bertambahnya jumlah kontraktor KKS. Rata-rata, kenaikan jumlah TKI sekitar 1.070 orang per tahun, sedangkan rata-rata kenaikan TKA pada kisaran 13 orang per tahun.

Sejak 2008 sampai saat ini, penggunaan TKI dapat dipertahankan pada kisaran 96 persen dari total tenaga kerja permanen. SKK Migas mendorong kontraktor KKS meningkatkan kompetensi TKI melalui program penugasan internasional, seperti program Technical Development Exchange (TDE).

SKK Migas dan kontraktor KKS juga telah menggagas Program National Capacity Building (NCB) dengan Badan Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) serta beberapa perguruan tinggi terkemuka, seperti ITB, UI, Trisakti, UGM, Unpad, dan UPN.

Program NCB bertujuan meningkatkan kapasitas nasional yang antara lain dilakukan melalui program percepatan kompetensi TKI di bidang teknik perminyakan dan kompetensi teknis terkait lainnya di industri hulu migas.

Kebijakan program-program ini merupakan bukti keberpihakan industri hulu migas terhadap tenaga kerja nasional. Industri hulu migas bukanlah industri padat karya sehingga jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan tidak sebanyak industri lain.

Dengan karakteristik padat modal, teknologi, dan risiko, sektor strategis ini memerlukan tenaga kerja dengan kompetensi tinggi dan spesifik. Semua upaya industri ini dalam mengembangkan tenaga kerja nasional perlu didukung semua pihak supaya kegiatan hulu migas dapat terus memberikan manfaat sebesar-besarnya untuk kemakmuran bangsa Indonesia. ***

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

MSIG Life Bayar Klaim Meninggal Dunia dan Kesehatan Rp 164 Miliar per Kuartal I 2024

MSIG Life Bayar Klaim Meninggal Dunia dan Kesehatan Rp 164 Miliar per Kuartal I 2024

Whats New
Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Di IPA Convex 2024, Pertamina, Petronas, dan MedcoEnergi Sepakat Prioritaskan Kolaborasi

Di IPA Convex 2024, Pertamina, Petronas, dan MedcoEnergi Sepakat Prioritaskan Kolaborasi

Whats New
Bank Mandiri: Suku Bunga Acuan Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Bank Mandiri: Suku Bunga Acuan Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Whats New
Freeport Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3-S2, Simak Persyaratannya

Freeport Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3-S2, Simak Persyaratannya

Work Smart
Pemerintah Tetapkan 16 PSN Baru, Pelaksanaannya Disebut Tak Butuh APBN

Pemerintah Tetapkan 16 PSN Baru, Pelaksanaannya Disebut Tak Butuh APBN

Whats New
Kominfo Kembali Buka Pendaftaran Startup Studio Indonesia, Ini Syaratnya

Kominfo Kembali Buka Pendaftaran Startup Studio Indonesia, Ini Syaratnya

Whats New
41 PSN Senilai Rp 544 Triliun Dikebut Rampung 2024, Ini Kendala Pembangunannya

41 PSN Senilai Rp 544 Triliun Dikebut Rampung 2024, Ini Kendala Pembangunannya

Whats New
Bangun Smelter, Tahun Ini ADMR Alokasikan Capex hingga 250 Juta Dollar AS

Bangun Smelter, Tahun Ini ADMR Alokasikan Capex hingga 250 Juta Dollar AS

Whats New
Simak, 6 Tips Menjaga 'Work Life Balance'

Simak, 6 Tips Menjaga "Work Life Balance"

Work Smart
Haji Khusus dan Haji Furoda, Apa Bedanya?

Haji Khusus dan Haji Furoda, Apa Bedanya?

Whats New
Potensi Ekonomi Syariah Besar, BSI Gelar Pameran Produk Halal

Potensi Ekonomi Syariah Besar, BSI Gelar Pameran Produk Halal

Whats New
AXA Mandiri Lakukan Penyesuaian Premi Imbas dari Tingginya Inflasi Medis

AXA Mandiri Lakukan Penyesuaian Premi Imbas dari Tingginya Inflasi Medis

Whats New
Program Ternak Kambing Perah di DIY untuk Atasi Stunting dan Tingkatkan Ekonomi Warga

Program Ternak Kambing Perah di DIY untuk Atasi Stunting dan Tingkatkan Ekonomi Warga

Whats New
Menteri ESDM: Keberadaan Migas Tetap Penting di Tengah Transisi Energi

Menteri ESDM: Keberadaan Migas Tetap Penting di Tengah Transisi Energi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com