Kebetulan sebelum acara tersebut, saya juga baru mengadakan acara dengan komunitas lain, yang tema dan isinya cukup jauh berbeda, yaitu gaya hidup sehat dan investasi pada sektor rill.
Teman saya bekomentar bahwa memiliki profesi yang berhubungan dengan gaya hidup sehat, merupakan sebuah hal yang berat baginya. Karena sebagai pembicara gaya hidup sehat, diperlukan pribadi yang sehat juga, dan tentunya dalam hati saya setuju sepenuhnya.
Sepulangnya, saya jadi berpikir bahwa setiap profesi memiliki kesan yang berbeda-beda dari pelakunya. Coba saya sebutkan beberapa profesi yang ada. Bila kita membahas profesi dokter, akan muncul bayangan seseorang yang menggunakan jas putih, terlihat rapi, begitu intelektual, lalu hidupnya sehat.
Bila disebutkan profesi lainnya, misalkan ilmuwan, maka yang terbayang adalah seorang yang beruban, memakai kacamata cukup tebal, dan senang membaca buku. Dan Anda tentu bisa membayangkan profesi apa pun yang ada.
Untuk direktur sebuah perusahaan, bayangan yang muncul adalah pribadi berpakaian rapi dan potongan rambut yang tersisir rapi, semua aksesori bermerek dengan jam tangan mahal. Lebih "seramnya" lagi, selalu ditemani oleh sekretaris yang cantik dan seksi.
Setiap profesi rupanya memiliki sebuah standardisasi kesan yang melekat dalam benak setiap orang. Suatu hari, saya pernah diundang oleh sebuah perusahaan yang ingin menggunakan jasa saya. Saya datang ke kantornya dengan berpakaian rapi seorang diri, mengendarai mobil sendiri, yang tidak dalam kategori mewah.
Sejak hari itu, saya tidak dipanggil kembali, dan itu mungkin saja karena sepanjang pembicaraan di kantor perusahaan tersebut hingga diantar direksi ke pintu depan, semuanya memberi kesan bahwa profesi saya tidak melekat sepeunuhnya pada penampilan saya.
Karena kebanyakan hal dalam profesi saya berhubungan dengan dunia investasi, melekatlah elemen-elemen mewah, seperti mengendarai kendaraan mewah, kantor yang begitu mewah, gadget mewah, aksesori mewah, dan apa pun itu yang mewah, dan saya tidak menggunakan hal itu semua.
Alhasil, apa yang terjadi pada kebanyakan orang di dunia ini, mereka berpenampilan karena profesi yang mereka miliki, entah meski sebenarnya penampilan mereka seharusnya seperti itu atau tidak. Sehingga, tidak sedikit yang mungkin mengenal kata pencitraan.
Apa profesi Anda, lalu muncullah bentuk citra yang digambarkan orang secara umum.
Apakah salah? Ataukah benar? Saya juga tidak tahu.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.