Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daripada Babinsa, Lebih Baik Dosen dan Peneliti yang Jadi Penyuluh Pertanian

Kompas.com - 16/01/2015, 20:19 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Pengamat pertanian dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Dwi Andreas Santosa mengatakan, daripada melibatkan babinsa sebagai penyuluh pertanian, lebih baik Presiden Joko Widodo menjalankan konsep penyuluh swakarsa yang dulu pernah disusun bersama pokja pangan tim transisi.

“Babinsa itu pengetahuan pertaniannya nol besar. Kalau pun dididik, mana bisa mereka melakukan penyuluhan pertanian. Sarjana pertanian saja ditertawakan. Katanya, mereka (sarjana) tahunya hanya pemupukan dan jarak tanam. Itu yang selalu disampaikan petani,” kata Andreas dihubungi Kompas.com, Jumat (16/1/2015).

Andreas lebih lanjut tidak membayangkan apa jadinya jika Babinsa yang pengetahuan pertaniannya lebih rendah dari para petani, menjadi penyuluh pertanian.

Untuk solusi kekurangan penyuluh pertanian ini, Andreas mengatakan Presiden Jokowi tinggal menjalankan konsep penyuluh swakarsa. “Artinya, biarlah penyuluhan itu dilakukan oleh petani mandiri, petani pelopor. Penyuluh kedua adalah para dosen dan peneliti pertanian. Sehingga, dengan demikian teknologi pertanian langsung tertransfer,” imbuh dia.

Dia juga bilang, di negara-negara maju seperti Amerika Serikat para penyuluh pertaniannya adalah seorang profesor. “Karena mereka (pemerintahnya) sadar, petani kini semakin pandai. Tidak bisa dicekokin sesuatu, apalagi yang ‘mencekoki’ itu tidak tahu. Malah, uang negara terhambur-hamburkan untuk mereka,” kata dia.

Andreas mengatakan, jumlah petani pelopor ada jutaan. Sehingga tidak susah untuk mencukupi kekurangan penyuluh pertanian sebanyak 20.0000 orang.

“Kalau ini menjadi kebijakan pemerintah, ini sangat bagus. Bukan babinsa diangkat jadi penyuluh, ini apa-apaan. Saya dengan dari kawan-kawan, UGM sudah melakukan training untuk Babinsa,” tandas Andreas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Whats New
Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Whats New
5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

Work Smart
Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Whats New
Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Whats New
Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Whats New
Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Whats New
Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Whats New
Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Whats New
Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Whats New
Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Whats New
Emiten Penyedia Infrastruktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Emiten Penyedia Infrastruktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Whats New
InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

Whats New
KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

Whats New
BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com