Ditemui usai rapat, Direktur Utama Pertamina, Dwi Soetjipto mengaku perseroan sudah memiliki kapasitas finansial untuk menjalankan program-programnya. “Program kita sudah bisa dibiayai sendiri, maupun pinjaman dari pihak lain,” kata Dwi, kepada wartawan, Jakarta, Senin (19/1/2015).
Sementara itu, ditanya perihal kemungkinan kewajiban dividen Pertamina diturunkan, Dwi pun mengaku belum tahu pasti. “Itu urusan pemerintah. Dividen itu yang menentukan pemerintah,” ucap Dwi.
Rini, ditemui dalam kesempatan sama menjelaskan, sejumlah BUMN memang tidak mendapatkan alokasi PMN. Selain Pertamina, PT PLN (Persero) serta PT Merpati Nusantara Airlines (Persero) juga tidak mendapatkan suntikan PMN.
Rini menjelaskan, ada beberapa kriteria sehingga sebuah perusahaan pelat merah layak mendapatkan dukungan dana dari APBN,maupun tidak. “Salah satunya adalah keuangannya masih kuat atau tidak. Debt to equity ratio (DER) masih kuat atau tidak,” ucap Rini singkat.
Misalnya, dia menyinggung pula kemampuan PLN untuk memenuhi tugas membangun proyek listrik 35.000 megawatt (MW). Dia bilang, beban tersebut tidak seluruhnya ditanggung oleh PLN, tetapi sebagian dilakukan oleh swasta. Atas dasar ini, Kementerian BUMN tidak mengalokasikan PMN untuk PLN.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.