Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Masih Dibayangi Aura Negatif

Kompas.com - 03/03/2015, 09:15 WIB
Robertus Benny Dwi Koestanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah diperkirakan masih akan bergerak variatif melemah pada perdagangan Selasa (3/3/2015) ini. Kembali naiknya indeks dollar AS memberatkan pergerakan mata uang di kawasan Asia.

Walaupun mayoritas data ekonomi Amerika Serikat (AS) diumumkan memburuk dan mayoritas data Zona Euro diumumkan membaik, indeks dollar AS tetap menguat walaupun tipis hingga dini hari tadi.

Penguatan indeks dollar AS ini terjadi menjelang pertemuan ECB Kamis (5/3/2015) mendatang yang diperkirakan akan menjelaskan tahapan dalam program stimulus. Yang utama adalah perihal pembelian obligasi yang rencananya dimulai di bulan Maret ini sampai September 2016.

"Sentimen penguatan dollar AS diperkirakan bertahan paling tidak sampai pertengahan minggu ini," demikian Riset Samuel Sekuritas Indonesia pagi ini.  

Rupiah melemah semenjak pembukaan kemarin pagi bersama mata uang lain di Asia.

Diumumkannya deflasi di Februari, yang menyebabkan inflasi tahunan turun drastis, membantu mengurangi tekanan pelemahan tetapi gagal menghadirkan penguatan hingga penutupan. Tidak terlihat reaksi positif di pasar SUN terkait inflasi yang turun.

Faktor rupiah yang mendekati Rp 13.000 per dollar AS sepertinya masih mencegah penguatan di pasar SUN. Rupiah diperkirakan melanjutkan tren pelemahannya hari ini.

Sementara pada awal perdagangan pagi ini, rupiah kembali melemah mendekati level 13.00. Mata uang Garuda ini dibuka melemah ke posisi Rp 12.997 per dollar AS dibanding penutupan kemarin pada 12.970.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Masih Merugi, Industri Fintech Lending Diharapkan Cetak Laba pada Kuartal II 2024

Masih Merugi, Industri Fintech Lending Diharapkan Cetak Laba pada Kuartal II 2024

Whats New
Surat Utang Diburu Investor, Pemerintah Kantongi Rp 21,36 Triliun

Surat Utang Diburu Investor, Pemerintah Kantongi Rp 21,36 Triliun

Whats New
Mudah, Begini Cara Cek Saldo JHT BPJS Ketenagakerjaan via Aplikasi JMO

Mudah, Begini Cara Cek Saldo JHT BPJS Ketenagakerjaan via Aplikasi JMO

Whats New
OJK: Portofolio Investasi Dana Pensiun Masih Didominasi Instrumen SBN

OJK: Portofolio Investasi Dana Pensiun Masih Didominasi Instrumen SBN

Whats New
Capex Adalah: Pengertian, Jenis, Contoh, dan Cara Menghitungnya

Capex Adalah: Pengertian, Jenis, Contoh, dan Cara Menghitungnya

Earn Smart
Prospek Reksadana Campuran Dinilai Masih Menarik, Ini Alasannya

Prospek Reksadana Campuran Dinilai Masih Menarik, Ini Alasannya

Whats New
Pemerintah Kantongi Rp 21,36 Triliun dari Lelang 7 Seri Surat Utang Negara

Pemerintah Kantongi Rp 21,36 Triliun dari Lelang 7 Seri Surat Utang Negara

Whats New
OJK Tindak 45 Iklan Keuangan yang Langgar Aturan pada Kuartal I-2024

OJK Tindak 45 Iklan Keuangan yang Langgar Aturan pada Kuartal I-2024

Whats New
Asosiasi Vape Gencarkan Edukasi untuk Kurangi Kebiasaan Merokok

Asosiasi Vape Gencarkan Edukasi untuk Kurangi Kebiasaan Merokok

Whats New
Cara Resign dari Pekerjaan dengan Sopan dan Tanpa Drama

Cara Resign dari Pekerjaan dengan Sopan dan Tanpa Drama

Work Smart
PGN Saka Resmi Perpanjang Kontrak WK Ketapang Bersama Petronas di IPA Convex 2024

PGN Saka Resmi Perpanjang Kontrak WK Ketapang Bersama Petronas di IPA Convex 2024

Whats New
MSIG Life Bayar Klaim Meninggal Dunia dan Kesehatan Rp 164 Miliar per Kuartal I 2024

MSIG Life Bayar Klaim Meninggal Dunia dan Kesehatan Rp 164 Miliar per Kuartal I 2024

Whats New
Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Di IPA Convex 2024, Pertamina, Petronas, dan MedcoEnergi Sepakat Prioritaskan Kolaborasi

Di IPA Convex 2024, Pertamina, Petronas, dan MedcoEnergi Sepakat Prioritaskan Kolaborasi

Whats New
Bank Mandiri: Suku Bunga Acuan Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Bank Mandiri: Suku Bunga Acuan Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com