Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jonan: Saya Enggak Mau Buang-buang Uang Rp 1 Triliun

Kompas.com - 09/03/2015, 16:36 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan (Menhub) Ignasius Jonan mengancam akan membubarkan Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Perhubungan (Balitbang Kemenhub) jika tak mampu menghasilkan hasil penelitian yang bermanfaat bagi pengembangan infrastruktur perhubungan.

"Hasilnya harus ada atau saya bubarkan," ujar Jonan saat membuka Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) Litbang Perhubungan, di Kemenhub, Jakarta, Senin (9/3/2015).

Ancaman Jonan itu keluar lantaran sejak beberapa tahun terakhir Balitbang selalu menghabiskan anggaran Rp 200 miliar. Namun, banyak hasil penelitian yang tak membantu pengembangan pembangunan infrastruktur perhubungan.

"Saya enggak mau buang-buang uang Rp 1 triliun (dalam 5 Tahun) tapi enggak ada hasilnya. Itu besar loh," kata dia.

Bahkan, Jonan pun mengaku agak bingung dengan sistem penilaian penelitian di Indonesia. Pasalnya, hasil penelitian baik yang bisa diimplementasikan di masyarakat maupun yang tidak tetap diberikan credit poin.  Sementara itu, orang-orang yang sudah jelas bermanfaat bagi masyarakat justru tak selalu mendapatkan credit point.

"Penerbang saya yang terbang ribuan enggak dapat credit point. Ini yang saya bilang, bukan enggak fair. Tapi hidup kadang enggak pernah fair. Kurang masuk akal kalau penelitian sudah jadi buku, tapi enggak diimplementasikan masih dapet credit. (Sementara) penerbang, enggak dapat credit," ucap dia.

baca juga: Menteri Jonan: Tolak Peneliti Asing yang Cuma Modal "Kampus"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kinerjanya Banyak Dikeluhkan di Medsos, Berapa Gaji PNS Bea Cukai?

Kinerjanya Banyak Dikeluhkan di Medsos, Berapa Gaji PNS Bea Cukai?

Work Smart
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com