"Ini besok harus rapat dulu karena ada beberapa putusan yang harus diteken Menkeu, Menteri ESDM, dan Presiden. Maka besok teken dulu, sorenya diumumkan," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil seusai rapat kabinet terbatas di Istana Bogor, Minggu (15/3/2015).
Sebelumnya Sofyan menyampaikan ada empat paket kebijakan yang akan diteken Pemerintah dalam waktu dekat untuk memperbaiki kondisi ekonomi setelah nilai tukar rupiah terpuruk.
Pertama, pemberian insentif pajak kepada perusahaan yang melakukan ekspor dan perusahaan yang melakukan reinvestasi di dalam negeri dari keuntungan yang didapatnya. Kedua, upaya perlindungan produk dalam negeri melalui kebijakan Bea Masuk Anti Dumping Sementara (BMADS) dan Bea Masuk Tindakan Pengamanan Sementara (BMTPS).
Ketiga, penerapan bebas visa. Keempat, penggunaan biofuel yang diharapkan bisa menghemat devisia yang dipakai untuk impor solar.
Kendati demikian, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro tak dapat menjamin empat paket kebijakan yang akan diteken ini berdampak langsung terhadap penguatan nilai tukar rupiah. Bambang mengatakan bahwa langkah yang dilakukan Pemerintah saat ini untuk memperbaiki transaksi berjalan.
"Kita tidak bicara rupiah menguat atau tidak, tapi kita dorong perbaikan transaksi berjalan, itu tujuan utama pemerintah. Kalau rupiah itu kombinasi kebijakan moneter dan fiskal," kata Bambang.
Meskipun begitu, Bambang memastikan bahwa empat kebijakan ini diterbitkan dengan orientasi jangka panjang namun juga bisa dirasakan manfaatnya dalam jangka pendek.
"Contohnya soal insentif pajak untuk repatriasi deviden, kalau besok peraturan keluar, maka April dilakukan. Artinya aplikasi utntuk mendapat insentif tersebut, itu contoh antidumping, sementara permenkeu keluar, bisa langsung diterapkan hari-hari sesudahnya kalau ada komoditas yang perlu diawasi impornya," tutur dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.