Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Swiss Perkuat Daya Saing dengan Teknologi

Kompas.com - 20/03/2015, 19:59 WIB

KOMPAS.com - Swiss memperkuat daya saing industri jam tangan dengan kemajuan teknologi. Tahun lalu, sebagaimana catatan Lembaga Analisa Strategis, Swiss mengekspor produk jam tangan hingga 28,6 juta unit dengan nilai hingga 38 miliar dollar AS. Industri itu terdiri dari 572 perusahaan dengan penerapan tenaga kerja hingga 57.000 orang. Sebagaimana warta Bloomberg, kemarin, lembaga tersebut memprediksikan hingga akhir 2015 bakal terjual 28,1 juta jam tangan pintar.

TAG Heuer, salah satu produsen jam tangan asal Swiss, misalnya, menangkap peluang tersebut dengan menggandeng Intel dan Google. Nantinya, piranti tersebut bakal beroperasi dengan sistem Android dengan teknologi Intel di dalamnya. Kendati demikian, belum ada informasi lebih lanjut mengenai rencana realisasi produksi ke depan.

Kolaborasi ini diumumkan secara resmi di Baselworld, Swiss. Jean-Claude Biver, President of the Watch Division LVMH Group and CEO of TAG Heuer, David Singleton, Director of Engineering for Android Wear, dan Michael Bell, Corporate Vice President and General Manager of Intel’s New Devices Group, hadir bersama-sama dalam konferensi pers tersebut.

Jam tangan pintar seakan menjadi persaingan baru di dunia. Lantaran itulah, pihak Tag Heuer, kata  Jean-Claude Biver, memilih ikut ambil bagian dalam persaingan tersebut. "Pasar jam tangan pintar akan kian besar," katanya.

“Seperti yang sudah kami lakukan untuk menghadirkan pengalaman teknologi yang memberikan utilitas dan nilai yang lebih besar kepada masyarakat, Intel percaya bahwa pendekatan kolektif akan menginspirasi inovasi baru di bidang teknologi perangkat elektronik yang bisa dikenakan pada tubuh (wearable). Kolaborasi dengan TAG Heuer dan Google bakal meningkatkan kategori ini,”  jelas Michael Bell.

Tag Heuer Dari kiri ke-kanan: Guy Sémon, General Manager TAG Heuer; Jean-Claude Biver, Presiden Divisi Jam Tangan LVMH Group dan CEO TAG Heuer, Michael Bell, Corporate Vice President dan General Manager Intel New Devices Group dan David Singleton, Director of Engineering Android Wear.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com