Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Nasir: Kalau Tidak Membangun PLTN, Indonesia Jadi Negara Terbelakang

Kompas.com - 30/03/2015, 17:17 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis


SEMARANG, KOMPAS.com – Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Muhammad Nasir bertekad untuk mewujudkan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN). Nasir tidak ingin pembangunan PLTN di Indonesia tertunda apalagi batal, sehingga kalah bersaing dari negara-negara seperti Bangladesh dan Vietnam.

“Kalau tidak bangun sekarang, nanti kalah bersaing. Bangladesh sudah bangun, Vietnam juga bangun. Kalau Indonesia tidak membangun, jadi negara terbelakang,” kata dia usai menghadiri perayaan Dies Natalis Universitas Negeri Semarang di kampus Sekaran, Semarang, Senin (30/3/2015).

Menurut Guru Besar Universitas Diponegoro itu, keberadaan PLTN penting untuk kepentingan rakyat Indonesia. Jika masyarakat Indonesia masih tetap menolak pendirian PLTN, pihaknya berjanji akan menjelaskan secara sabar ke masyarakat terkait pentingnya nuklir.

Nuklir pun, kata dia, telah menjadi kebutuhan dunia, bukan saja Indonesia saja. Untuk saat ini, pihaknya akan melakukann koordinasi terkait dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral serta Badan Perencanaan Nasional untuk penentuan lokasi.

Sementara ini, baru dua opsi yang mengemuka, yakni di Bangka Belitung dan di Jepara, Jawa Tengah. “Tapi, karena Jepara masih banyak penolakan, kami nanti minta bantuan dari pak Gubenur Jawa Tengah,” katanya.

Sebagai pilot project dari pembangunan PLTN, Kementerian Riset dan Teknologi itu akan mencoba menginovasi gagasan dengan membangun laboratorium PLTN di Serpong, Tangerang untuk proses edukasi masyarakat.

Rencana pembangunan juga telah dianggarkan dalam APBN Perubahan. Nasir pun berharap agar masyarakat bisa memahami nuklir secara menyeluruh. Bahwa, nuklir ternyata aman, efisien dan untuk kesejahteraan masyarakat.

“PLTU di Batang misalnya itu harus ada dukungan rakyat. Kalau tanpa dukungan masyarakat akan berat,” cetusnya.

Proses pembangunan laboratorium PLTN di Serpong akan dimulai tahun 2016. Saat ini, lanjut Nasir, pihaknya telah menuntaskan kerja uji fisik maupun uji tapak. “Nanti bentuknya akan dibangun seperti gedung internasional,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com