Direktur Utama PLN Sofyan Basir menuturkan, perusahaan yang dipimpinnya sangat membutuhkan fasilitas lindung nilai untuk memenuhi target pemerintah membangun pembangkit listrik 10.000 megawatt (MW), dan sebagian besar dananya harus berasal dari utang luar negeri.
"Pemerintah sudah memberikan kepercayaan kepada PLN untuk menyukseskan pembangunan pembangkit listrik 35.000 megawatt," ujar Sofyan, Jumat (10/4/2015).
Dia menuturkan, pembangunan pembangkit listrik 35.000 megawatt membutuhkan biaya yang sangat besar, sekitar Rp 1.200 triliun. Dana sebesar itu akan ditanggung oleh PLN dan swasta.
Khusus untuk PLN, BUMN itu akan membangun 10.000 megawatt serta 2.400 jaringannya yang diperkirakan akan menghabiskan dana Rp 600 triliun dan sebagian besar berasal dari pinjaman luar negeri.
Sementara itu, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengapresiasi kesepakatan fasilitas lindung nilai empat BUMN tersebut. Menurut dia, hal itu sebagai salah satu upaya untuk memajukan BUMN.
"Saya melihat ke depan kalau kita bisa lakukan lindung nilai. Saya yakin BUMN kita makin maju. Oleh karena itu, saya minta dukungan kepada Pak Agus (Gubernur BI), dari Pak Rahmat (OJK), dari penegak hukum agar ini bisa berjalan baik," kata Rini.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.