Wali Kota Banda Aceh Illiza Sa'aduddin Djamal mengatakan, pemerintah kota berupaya melakukan pembenahan menyeluruh pada sistem sanitasi di Banda Aceh, terutama pasca tsunami. Sanitasi sangat penting karena menjadi fondasi dasar yang sangat menentukan perkembangan suatu daerah.
Suatu daerah akan berkembang dengan buruk jika sistem sanitasinya buruk, seperti sering terjadi banjir dan kumuh. Hal ini akan berpengaruh negatif terhadap kesehatan masyarakat. Kualitas hidup masyarakat atau sumber daya manusia (SDM) pun akan rendah dan berdampak negatif terhadap pembangunan daerah.
Illiza menjadikan IPLT sebagai salah satu senjata utama pembenahan sanitasi di Banda Aceh. Apalagi instalasi itu tidak berjalan optimal pada masa sebelum tsunami. Belum ada sistem pengelolaan limbah menjadi pupuk dan gas di sana ketika itu.
Bahkan, belum semua limbah masyarakat dibawa ke sana. Banyak warga masih membuang air besar sembarangan, terutama di aliran Krueng/Sungai Aceh karena tidak memiliki sanitasi ideal di rumahnya.
Pasca tsunami, Banda Aceh mendapatkan banyak perhatian. Hal itu dimanfaatkan untuk melakukan pembenahan menyeluruh, terutama sistem sanitasi pada IPLT. Kini instalasi itu telah menjadi lebih modern.
Illiza menyampaikan, Pemkot Banda Aceh terus membangun dan membenahi sanitasi di permukiman masyarakat. Mereka pun melakukan sosialisasi agar warga tak lagi membuang limbah sembarangan. "Dampaknya, tak ada lagi jamban di Krueng Aceh," katanya.
Menurut Illiza, perubahan itu berpengaruh positif terhadap kebersihan dan kesehatan lingkungan. Kedua hal itu bersama peningkatan akses dan layanan kesehatan telah meningkatkan kualitas hidup masyarakat, seperti peningkatan angka harapan hidup penduduk mencapai 71,7 tahun dan indeks pembangunan manusia (IMP) menjadi 79 persen pada 2014.
Kementerian Pekerjaan Umum pun menjadikan Buku Putih Sanitasi dan Strategi Sanitasi Pemerintah Daerah (Pemda) Banda Aceh sebagai standar nasional. Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo memberikan anugerah Juara I Inovasi Manajemen Perkotaan Bidang Pelayanan Jasa Perkotaan pada Pengelolaan Sanitasi berupa Pengelolaan Air Limbah kepada Pemda Banda Aceh pada 1 Desember 2014.
Namun, warga Banda Aceh, Fitri Juliana (30), meminta pemerintah membenahi sanitasi pada saluran drainase sekunder ataupun tersier.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.