Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Susi Ingin Pulangkan 54 ABK asal Indonesia yang Ditahan Myanmar

Kompas.com - 27/04/2015, 22:18 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mendesak Menteri Tenaga Kerja (Menaker) Hanif Dhakiri dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi untuk menjembatani 54 anak buah kapal (ABK) warga negara Indonesia yang ditahan di Myanmar.

Para ABK yang ditahan di Myanmar tersebut merupakan WNI yang dipekerjakan di sebuah kapal Thailand. Kapal tersebut tertangkap mencuri ikan di perairan Myanmar, pada 2013.

“Para ABK tersebut ditahan lima-enam tahun, dan sampai hari ini belum dibebaskan. Saya minta Menaker untuk kembali meminta Menlu, untuk menjembatani lagi supaya mereka bisa pulang ke rumah,” ucap Susi, Jakarta, Senin (27/4/2015).

Susi mengatakan, jika pelanggaran berupa imigrasi dia meminta agar ke-54 ABK tersebut dideportasi pulang ke Indonesia. Dia menengarai ABK yang ditahan tersebut tidak tahu akan dipekerjakan untuk menangkap ikan di perairan mana.

Sementara itu Menaker Hanif Dhakiri mengatakan, maraknya kasus ilegal fishing yang mengorbankan pada ABK disebabkan ketidakjelasan proses rekrutmen pada ABK.

“Mungkin ada yang langsung rekrut, ada yang melalui agen, ada yang melalui PPTKIS, masih beda-beda standarnya. Ini yang mau kita samakan. Sehingga tanggungjawab dari masing-masing institusi dan kementerian lebih jelas. Sehingga pemantauan dan pengawasan lebih jelas,” ujar Hanif.

Namun, terlepas dari persoalan rekrutmen, proses penempatan ABK diakui Hanif masih tumpang tindih. Izin penempatan ABK yang seharusnya dikeluarkan oleh Kemenaker, toh selama ini ada instansi lain yang mengeluarkan, yakni Kementerian Perdagangan.

“Semestinya di Kemenaker. Cuma dalam isu ABK ini masih kemana-mana. Ini yang mau kita harmonisasikan, akan kita koordinasikan biar lebih jelas,” pungkas Hanif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Whats New
Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Whats New
Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Whats New
Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Whats New
Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Whats New
Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Whats New
Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Whats New
IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Whats New
CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Mei 2024

Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Mei 2024

Whats New
Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com