Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Batasi Investasi Emas untuk Jangka Pendek!

Kompas.com - 09/06/2015, 10:46 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com -
Kilau harga emas sampai akhir tahun ini diperkirakan masih akan meredup. Dalam jangka pendek, investor sebaiknya membatasi porsi emas dalam keranjang investasinya.

Eko Endarto, perencana keuangan Finansia Consulting menyarankan, jika jangka waktu investasi seseorang hanya sampai akhir tahun ini maka investasi emas tidaklah cocok. "Emas bukan untuk jangka pendek, apalagi di tengah kondisi ekonomi yang sedang turun," katanya.

Dalam jangka pendek, dia menyarankan, porsi emas dalam portofolio investasi sebaiknya tidak besar. "Maksimal 20 persen dari total dana yang diinvestasikan," tambah Eko. Di luar emas, untuk kebutuhan investasi jangka pendek, investor bisa menempatkan dananya di deposito atau reksadana pasar uang.

Sependapat dengan Eko, Expert Gold Trader Monex Investindo Futures Fachmi Jaidi menyarankan, porsi investasi emas sampai akhir 2015 sebaiknya dibatasi 10 persen-15 persen dari total portofolio. "Sebaiknya jangan terlalu banyak porsinya karena pergerakan harga emas masih ranging. Apalagi ada kemungkinan kenaikan suku bunga The Fed," kata Fachmi.

Maklum, jika suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed naik, dollar AS akan kian menguat. Sebaliknya, harga emas tergerus. Fachmi menyarankan, jangka waktu ideal untuk berinvestasi emas batangan adalah 3 tahun hingga 5 tahun.

Jika berniat untuk berinvestasi emas dalam jangka waktu tersebut, investor bisa mulai mencicil dari sekarang. Tren melemah Harga emas di pasar spot bergerak fluktuatif. Pada Senin (8/6/2015) pukul 20.41 WIB, harga emas pengiriman Agustus 2015 di Divisi Commodity Exchange senilai 1.170,90 dollar AS per troy ounce.

Jika dibandingkan dengan akhir tahun 2014 atau year to date (ytd), harga si kuning tergerus 1,26 persen. Sebaliknya, harga emas batangan atau logam mulia PT Aneka Tambang Tbk (Antam) masih bisa naik dalam tahun ini. Kemarin, harga emas batangan ukuran 1 gram senilai Rp 549.000 per gram.

Sejak awal 2015, harga emas batangan sudah tumbuh 5,58 persen. Fachmi menduga, jika The Fed menaikkan suku bunga tahun ini maka harga emas di pasar spot berpotensi anjlok di bawah 1.175 dollar AS per troy ounce. Sedangkan harga emas batangan tidak akan banyak terdepresiasi.

Ariston Tjendra, Head of Research and Analyst PT Monex Investindo Futures memprediksi, penurunan harga emas batangan tak sedalam kejatuhan emas di pasar spot. Akhir 2015, dia meramal, harga emas berkisar Rp 532.000-Rp 577.000 per gram.  (Widiyanto Purnomo)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PT PELNI Buka Lowongan Kerja hingga 16 Mei 2024, Usia 58 Tahun Bisa Daftar

PT PELNI Buka Lowongan Kerja hingga 16 Mei 2024, Usia 58 Tahun Bisa Daftar

Work Smart
Bapanas Siapkan Revisi Perpres Bantuan Pangan untuk Atasi Kemiskinan Esktrem

Bapanas Siapkan Revisi Perpres Bantuan Pangan untuk Atasi Kemiskinan Esktrem

Whats New
Banjir Landa Konawe Utara, 150 Lahan Pertanian Gagal Panen

Banjir Landa Konawe Utara, 150 Lahan Pertanian Gagal Panen

Whats New
Amankan 4 Penumpang, Petugas Bandara Juwata Gagalkan Penyelundupan 4.047 Gram Sabu

Amankan 4 Penumpang, Petugas Bandara Juwata Gagalkan Penyelundupan 4.047 Gram Sabu

Whats New
478.761 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek pada Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

478.761 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek pada Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Whats New
Pengertian Dividen Interim dan Bedanya dengan Dividen Final

Pengertian Dividen Interim dan Bedanya dengan Dividen Final

Earn Smart
Pajak Dividen: Tarif, Perhitungan, dan Contohnya

Pajak Dividen: Tarif, Perhitungan, dan Contohnya

Earn Smart
Jalan Tol Akses IKN Ditargetkan Beroperasi Fungsional Pada Agustus 2024

Jalan Tol Akses IKN Ditargetkan Beroperasi Fungsional Pada Agustus 2024

Whats New
Cara Menghitung Dividen Saham bagi Investor Pemula Anti-Bingung

Cara Menghitung Dividen Saham bagi Investor Pemula Anti-Bingung

Earn Smart
Sepanjang 2023, AirAsia Indonesia Kantongi Pendapatan Rp 6,62 Triliun

Sepanjang 2023, AirAsia Indonesia Kantongi Pendapatan Rp 6,62 Triliun

Whats New
Menyehatkan Pesawat di Indonesia dengan Skema 'Part Manufacturer Approval'

Menyehatkan Pesawat di Indonesia dengan Skema "Part Manufacturer Approval"

Whats New
Libur Panjang, Tiket Whoosh Bisa untuk Masuk Gratis dan Diskon 12 Wahana di Bandung

Libur Panjang, Tiket Whoosh Bisa untuk Masuk Gratis dan Diskon 12 Wahana di Bandung

Whats New
Memahami Dividen: Pengertian, Sistem Pembagian, Pajak, dan Hitungannya

Memahami Dividen: Pengertian, Sistem Pembagian, Pajak, dan Hitungannya

Earn Smart
Limbah Domestik Dikelola Jadi Kompos, Solusi Kurangi Sampah di Kutai Timur

Limbah Domestik Dikelola Jadi Kompos, Solusi Kurangi Sampah di Kutai Timur

Whats New
Harga Emas Terbaru 11 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 11 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com