Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengubah Keluhan Menjadi Sumber Duit

Kompas.com - 11/06/2015, 06:07 WIB

Lain cerita, seorang rekan saya, seorang anak muda pengusaha start up sejak dulu sering mengeluhkan macet di Jakarta. Setiap dia keluar dari rumahnya ke kantor, dia kena macet. Keluar untuk ketemu calon klien, kena macet lagi. Keluar untuk pulang, daaaaaan, kena macet yang lebih seru lagi. Akhirnya ia sering meninggalkan mobilnya di rumah atau kantor dan berkeliling naik ojek.  Tetapi lagi- lagi, dia menemukan hal lain untuk dikeluhkan.

“Males banget nego- negoan sama tukang ojeknya”. “Males banget kalo tukang ojeknya suka keringetan bau”. “Males banget pake helm bekas orang”.

Dia bahkan sempat mengeluhkan tentang sulitnya mencari ojek, dan alangkah asiknya kalau ada aplikasi smartphone buat memesan ojek.

Nahhh, disinilah terdapat perbedaan antara sikap terhadap keluhan yang nggak bermanfaat dan sikap terhadap keluhan yang bisa berpotensi jadi duit!

Teman saya sudah menemukan celah dan peluang yang bisa dimanfaatkan. Dia punya ide untuk memanfaatkannya. Tetapi dia tidak melakukannya!

Untuk teman saya, keluhan itu hanya tinggal keluhan, sementara untuk orang lain, keluhan yang sama bisa menjadi motivasi dan peluang besar untuk membangun profesi baru dan menjadi sumber income.

Saat Go Jek, aplikasi dan jasa untuk memanggil ojek muncul dan tumbuh pesat di Jakarta belakangan ini, teman saya menghubungi saya seperti kebakaran jenggot dan dengan heboh bilang, “Ded, ded! Ini ide gua niih yang dulu! Lu inget nggak? Ini ide guaa nih!”

Dan dengan tenang saya menjawab, “Idenya sih sama, tapi lu nggak nge- follow up. Jadi sayangnya nggak ada artinya bro.”

Ada beberapa jenis keluhan yang memang tidak berguna, tetapi ternyata ada beberapa jenis keluhan yang bisa jadi berguna.

Keluhan tertentu kadang sebenarnya adalah tanda- tanda dan sinyal peluang, bahwa adanya kebutuhan pasar, untuk jasa atau produk tertentu, yang bakal membantu situasi yang sedang Anda keluhkan itu!

Saat Anda menemukan diri Anda mengeluhkan sesuatu, tanyakanlah dua hal pada diri Anda.
“Apakah ada yang bisa saya lakukan terhadap hal ini?”
“Apakah saya bisa menyediakan solusi terhadap hal ini yang bermanfaat untuk orang lain?”
Dan langsung bertindak secara nyata untuk memanfaatkan peluang yang Anda temukan! Ubah keluhan Anda menjadi profesi dan sumber income!

 


*Dedy Dahlan adalah seorang passsion coach yang juga penulis best seller dari buku Lakukan Dengan Hati, Ini Cara Gue, dan Passion!–Ubah Hobi Jadi Duit, yang dikenal luas dengan gaya penulisan dan gaya panggungnya yang jenaka, nyeleneh, blakblakan, kreatif, dengan materi praktikal. Biasa dipanggil Coach D, ia adalah anggota dan coach tersertifikasi dari ICF (International Coach Federation), yang memusatkan diri pada pengembangan passion dan profesi.

Memperkenalkan metode PIPO Passion Coaching-nya sebagai pembicara di ICF’s Indonesia Coaching Summit 2013, Coach D adalah inisiator dari konsep "Fun Learning" dan "Passion Based Office", serta kerap menggunakan skill stand up comedy dalam training dan seminar-seminarnya. FB Page: coachdedydahlan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bukan Hanya Bitcoin, Aset Kripto 'Alternatif' Juga Kian Menguat

Bukan Hanya Bitcoin, Aset Kripto "Alternatif" Juga Kian Menguat

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Kemenhub Sebut Kenaikan TBA Tiket Pesawat Tunggu Momen yang Tepat

Kemenhub Sebut Kenaikan TBA Tiket Pesawat Tunggu Momen yang Tepat

Whats New
Tiga Negara di Dunia dengan Jumlah Penduduk Terbesar, India Juaranya

Tiga Negara di Dunia dengan Jumlah Penduduk Terbesar, India Juaranya

Whats New
Proses Studi Kelayakan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Bakal Dilanjutkan Pemerintahan Prabowo-Gibran

Proses Studi Kelayakan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Bakal Dilanjutkan Pemerintahan Prabowo-Gibran

Whats New
Cek Harga Bahan Pokok, KPPU Sidak Pasar di 7 Kota

Cek Harga Bahan Pokok, KPPU Sidak Pasar di 7 Kota

Whats New
Kebijakan Impor Terbaru Dinilai Bisa Normalkan Pasar

Kebijakan Impor Terbaru Dinilai Bisa Normalkan Pasar

Whats New
Jadi Tuan Rumah ITS Asia Pacific Forum, Indonesia Bakal Pamerkan Transportasi di IKN

Jadi Tuan Rumah ITS Asia Pacific Forum, Indonesia Bakal Pamerkan Transportasi di IKN

Whats New
Apindo Nilai Kolaborasi TikTok Shop-Tokopedia Bisa Pacu Transformasi Digital di RI

Apindo Nilai Kolaborasi TikTok Shop-Tokopedia Bisa Pacu Transformasi Digital di RI

Whats New
Lowongan Kerja KAI Services untuk Lulusan S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja KAI Services untuk Lulusan S1, Ini Persyaratannya

Work Smart
Presdir Baru Sampoerna Ivan Cahyadi: Keberagaman di Sampoerna Itu Mutlak, karenanya Perusahaan Bisa Bertahan 111 Tahun

Presdir Baru Sampoerna Ivan Cahyadi: Keberagaman di Sampoerna Itu Mutlak, karenanya Perusahaan Bisa Bertahan 111 Tahun

Whats New
Apa Itu Negara Dunia Ketiga dan Kenapa Berkonotasi Negatif?

Apa Itu Negara Dunia Ketiga dan Kenapa Berkonotasi Negatif?

Whats New
Obligasi Alternatif Pembiayaan Pembangunan Berkelanjutan

Obligasi Alternatif Pembiayaan Pembangunan Berkelanjutan

Whats New
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Rabu 22 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Rabu 22 Mei 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 22 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 22 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com