"Bali banyak turis asing, kalau di Jakarta tempat hiburan besar ya," ujar Ketua Asita Asnawi Bahar dalam diskusi Rabu malam (10/6/2015).
Asnawi menyebutkan 10 persen konsumsi alkohol lainnya tersebar di daerah wisata Indonesia bagian Timur. Dia mencontohkan, salah satunya adalah daerah Lombok yang saat ini sedang digemari turis.
"10 persen tersebar dan di daerah-daerah tu kecil, seperti di NTB atau yang saya sebutkan tadi seperti di Gilitrawangan, dan Giliair," ungkap Asnawi.
Menurut Asnawi pelarangan penjualan minuman beralkohol di minimarket sangat mempengaruhi industri pariwisata. Karena para turis asing selalu mencari minuman beralkohol.
"Sebagai organisasi turis asing, tentu saja ada segmentasi yang membutuhkan alkohol," ungkap Asnawi.
Asnawi menambahkan peraturan menteri perdagangan no.6 tahun 2015, pelaksanaannya belum baik. Hal yang dibutuhkan pelaku industri bukan pelarangan melainkan pengawasan disiplin dari pemerintah memantau konsumen anak dibawah umur dan turis asing.
"Asal diawasi dengan baik tidak ada masalah ya," papar Asnawi. (Adiatmaputra Fajar Pratama)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.