Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerai Mungil, Strategi CFC untuk Genjot Kinerja

Kompas.com - 16/06/2015, 12:13 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com -
PT Pioneerindo Gourmet International Tbk (PTSP), pengelola restoran cepat saja California Fried Chicken (CFC) terus mencari strategi jitu untuk meningkatkan kinerja tahun ini. Maklum, kinerja keuangan perusahaan  ini turun seiring daya beli masyarakat yang menyusut.

Lihat saja kinerja akhir tahun lalu, pendapatan PTSP turun 3,6 persen dari Rp 390,6 miliar  pada 2013 menjadi Rp 376,6 miliar di akhir 2014. Kondisi tak jauh beda juga terjadi di kuartal I-2015. Pendapatan perusahaan ini turun 13,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2014 sebesar Rp 91,9 miliar menjadi Rp 79,2 miliar. Laba tahun berjalan juga turun 0,6 persen menjadi Rp 1,27 miliar dari kuartal I 2014 sebesar Rp 1,28 miliar.

Berkaca dari kinerja yang turun itu, Pioneerindo menerapkan strategi berbeda. Salah satunya membuka gerai yang lebih kecil yang disebut satelit. Direktur keuangan CFC, Kristanto Cendra bilang, dengan konsep satelit ini, Pioneerindo menghemat biaya investasi dan lebih produktif.

Maklum, gerai satelit ini hanya akan menjajakan produk-produk CFC yang bisa langsung dijual ke konsumen. Sementara pengelolaan produk-produk makanan tersebut dilakukan di mother store atau gerai dining milik CFC.

Dengan begitu, jumlah karyawan yang ditempatkan di gerai satelit pun lebih sedikit dibandingkan gerai CFC pada umumnya. "SDM kami jadi lebih produktif dengan gerai satelit karena kami hanya menempatkan dua karyawan untuk membuka satu gerai satelit," katanya, Senin (15/6/2015).

Iskonda Japiar Budhi, Direktur operasional PTSP menambahkan, dengan perkembangan ekonomi yang menurun memang diperlukan strategi ekspansi yang hemat investasi. Alhasil, perusahaan hanya menganggarkan investasi satu gerai satelit sebesar Rp 150 juta.

Selain investasi lebih murah, pembukaan satu gerai satelit bisa melebarkan jangkauan wilayah penjualan CFC. Edi Triyento, Direktur PTSP bilang, dengan konsep satelit tersebut, gerai dining yang kinerjanya kurang baik bisa dijadikan mother store untuk menyuplai produk ke gerai satelit. Satu mother store bisa menyuplai lima gerai satelit.

"Dengan konsep satelit ini kami punya titik baru yang kami dapatkan dan akhirnya bisa menciptakan pasar yang baru bagi kami. Ditambah dengan adanya peningkatan penjualan kepada mother store," ujar Iskonda.

Kristanto menyatakan, hingga kuartal I 2015, gerai satelit ini sudah memberikan kontribusi yang positif meski belum signifikan. Hingga akhir Maret 2015, ia menyebut satu gerai satelit sudah bisa mendapatkan penjualan sebesar Rp 30 juta hingga Rp 40 juta per bulan.

"Untuk itu, strategi pembukaan gerai satelit ini mungkin akan berkelanjutan. Tentunya dengan memilih titik lokasi baru secara selektif," kata Kristanto. Hingga akhir tahun 2015, PTSP menargetkan untuk membuka 50 gerai satelit yang berfokuus di wilayah Jabotabek.  

Sasar Indonesia timur

Selain membuka gerai satelit, PTSP juga tetap akan melakukan ekspansi pembukaan gerai dining yang baru. Kristanto menyebut, PTSP berencana untuk membuka 20 gerai dining hingga Desember 2015. Sebanyak dua hingga tiga gerai dining tersebut akan berbentuk waralaba.

Menjelang penutup kuartal II-2015, PTSP telah membuka 15 gerai dining yang mayoritas dibuka di wilayah Indonesia Timur. Untuk pembukaan satu gerai dining CFC dibutuhkan dana investasi sebesar Rp 1 miliar. Hingga kuartal II-2015 total gerai CFC 247 gerai. Tahun ini PTSP menganggarkan belanja modal Rp 35 triliun dengan target pendapatan Rp 395,43 miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Di IPA Convex 2024, Pertamina, Petronas, dan MedcoEnergi Sepakat Prioritaskan Kolaborasi

Di IPA Convex 2024, Pertamina, Petronas, dan MedcoEnergi Sepakat Prioritaskan Kolaborasi

Whats New
Bank Mandiri: Suku Bunga Acuan Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Bank Mandiri: Suku Bunga Acuan Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Whats New
Freeport Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3-S2, Simak Persyaratannya

Freeport Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3-S2, Simak Persyaratannya

Work Smart
Pemerintah Tetapkan 16 PSN Baru, Pelaksanaannya Disebut Tak Butuh APBN

Pemerintah Tetapkan 16 PSN Baru, Pelaksanaannya Disebut Tak Butuh APBN

Whats New
Kominfo Kembali Buka Pendaftaran Startup Studio Indonesia, Ini Syaratnya

Kominfo Kembali Buka Pendaftaran Startup Studio Indonesia, Ini Syaratnya

Whats New
41 PSN Senilai Rp 544 Triliun Dikebut Rampung 2024, Ini Kendala Pembangunannya

41 PSN Senilai Rp 544 Triliun Dikebut Rampung 2024, Ini Kendala Pembangunannya

Whats New
Bangun Smelter, Tahun Ini ADMR Alokasikan Capex hingga 250 Juta Dollar AS

Bangun Smelter, Tahun Ini ADMR Alokasikan Capex hingga 250 Juta Dollar AS

Whats New
Simak, 6 Tips Menjaga 'Work Life Balance'

Simak, 6 Tips Menjaga "Work Life Balance"

Work Smart
Haji Khusus dan Haji Furoda, Apa Bedanya?

Haji Khusus dan Haji Furoda, Apa Bedanya?

Whats New
Potensi Ekonomi Syariah Besar, BSI Gelar Pameran Produk Halal

Potensi Ekonomi Syariah Besar, BSI Gelar Pameran Produk Halal

Whats New
AXA Mandiri Lakukan Penyesuaian Premi Imbas dari Tingginya Inflasi Medis

AXA Mandiri Lakukan Penyesuaian Premi Imbas dari Tingginya Inflasi Medis

Whats New
Program Ternak Kambing Perah di DIY untuk Atasi Stunting dan Tingkatkan Ekonomi Warga

Program Ternak Kambing Perah di DIY untuk Atasi Stunting dan Tingkatkan Ekonomi Warga

Whats New
Menteri ESDM: Keberadaan Migas Tetap Penting di Tengah Transisi Energi

Menteri ESDM: Keberadaan Migas Tetap Penting di Tengah Transisi Energi

Whats New
Kinerja 'Paylater Multifinance' Tetap 'Moncer' di Tengah Gempuran Produk Perbankan

Kinerja "Paylater Multifinance" Tetap "Moncer" di Tengah Gempuran Produk Perbankan

Whats New
Kian Bertambah, Jumlah Investor Kripto di Indonesia Tembus 19,75 Juta

Kian Bertambah, Jumlah Investor Kripto di Indonesia Tembus 19,75 Juta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com