Dengan modal disetor sebesar 672,1 juta dollar AS atau Rp 8,94 triliun dengan kurs Rp 13.300 per dollar AS dalam lima tahun, Indonesia menjadi donatur terbesar ke delapan di AIIB.
"Dengan modal disetor sebesar itu, Indonesia memiliki saham sebesar 3,7 persen," ujar Menteri Keuangan Bambang P.S Brodjonegoro kepada Kontan, (30/6/2015).
Sesuai Article of Agreement) pendirian Bank Investasi Infrastruktur Asia, setoran modal akan mulai di tahun 2016. Pada tahap itu, Indonesia harus menyetorkan modal sebesar Rp 2 triliun, dan berlanjut di tahun berikutnya. Setoran modal ini akan dianggarkan di anggaran tahun depan.
Beroperasi awal tahun 2016, modal AIIB direncanakan sebesar 100 miliar dollar AS, dengan modal disetor tunai sebesar 20 persen. “Kami akan memanfaatkan keikutsertaan ini untuk membiayai proyek-proyek infrastruktur besar,” tandas Bambang. Infrastruktur yang dibiayai antara lain berupa pembangunan jalan tol, bandara, pelabuhan serta proyek pembangkit listrik listrik.
Sayang, Bambang belum bisa menyebut spesifik proyek-proyek yang akan dibiayai AIIB. Yang pasti, proyek-proyek yang akan dibiayai adalah proyek dengan skema kerjasama pemerintah dan swasta. (Titis Nurdiana)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.