Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Mampu Bertahan di Teritori Hijau, IHSG Ditutup Melemah 0,13 Persen

Kompas.com - 01/07/2015, 16:32 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada akhir perdagangan sore ini, Rabu (1/7/2015). Indeks tak mampu bertahan di zona penguatan, meski pada awal perdagangan sempat menguat.

Aksi jual oleh investor asing menjadi penyebab melemahnya IHSG pada penutupan hari ini. Data inflasi Juni yang lebih baik dari perkiraan para analis tak juga mampu menahan pelemahan IHSG.

Pukul 16.00 IHSG ditutup turun sebesar 6,59 poin atau 0,13 persen di posisi 4.904,06. Volume perdagangan mencapai 4,73 miliar lot saham senilai Rp 3,78 triliun. Sebanyak 114 saham diperdagangkan menguat, 159 saham melemah dan 93 saham stagnan.

Saham-saham yang menekan pergerakan indeks antara lain ASII (Rp 7.025), BMRI (Rp 10.000) dan TLKM (Rp 2.920). Sementara itu, saham-saham yang menopang IHSG yaitu BBRI (Rp 10.550), BWPT (Rp 430), BBNI (Rp 5.300) dan BBCA (Rp 13.500).

Sementara itu, saham-saham yang aktif diperdagangkan yaitu BWPT (Rp 430), BBRI (Rp 10.550), TLKM (Rp 2.920), KLBF (Rp 1.650), BBNI (Rp 5.300) dan BMRI (Rp 10.000).

Dari 10 indeks sektoral saham, enam di antaranya memerah dan empat menguat. Sektor-sektor yang melemah adalah pertambangan (-0,39 persen), aneka industri (-0,63 persen), properti (-0,62 persen), infrastruktur (-0,56 persen), perdagangan (-0,61 persen) dan manufaktur (-0,04 persen).

Adapun, sektor yang menguat adalah agribisnis (2,22 persen), industri dasar (0,27 persen), konsumer (0,1 persen) dan keuangan (-0,19 persen).

Nilai tukar rupiah diperdagangkan menguat tipis 1 poin yakni Rp 13.331 per dollar AS dari perdagangan hari sebelumnya Rp 13.331 per dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Masuknya Starlink Dikhawatirkan Ancam Bisnis Operator Lokal, Luhut: Semua Harus Berkompetisi

Masuknya Starlink Dikhawatirkan Ancam Bisnis Operator Lokal, Luhut: Semua Harus Berkompetisi

Whats New
OJK Bakal Bikin Ketentuan Tarif Premi Asuransi Kendaraan Listrik

OJK Bakal Bikin Ketentuan Tarif Premi Asuransi Kendaraan Listrik

Whats New
Eks Pejabatnya Ditahan KPK Kasus Pengadaan Lahan, PTPN Sebut Dukung Proses Hukum

Eks Pejabatnya Ditahan KPK Kasus Pengadaan Lahan, PTPN Sebut Dukung Proses Hukum

Whats New
Bahlil Ajak Investor Australia ke Weda Bay

Bahlil Ajak Investor Australia ke Weda Bay

Whats New
Yusuf Mansur Pastikan Tidak Ada Uang Nasabah yang Tertinggal di Paytren

Yusuf Mansur Pastikan Tidak Ada Uang Nasabah yang Tertinggal di Paytren

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Bisnis Asuransi Tidak Normal, OJK Beri Peringatan Tegas untuk Pasaraya Life

Bisnis Asuransi Tidak Normal, OJK Beri Peringatan Tegas untuk Pasaraya Life

Whats New
Resmi, Neraca Dagang RI Surplus 4 Tahun Berturut-turut

Resmi, Neraca Dagang RI Surplus 4 Tahun Berturut-turut

Whats New
Strategi Medco Genjot Produksi Migas  dan Terapkan Transisi Energi

Strategi Medco Genjot Produksi Migas dan Terapkan Transisi Energi

Whats New
Daftar PSN Transportasi yang Sudah Rampung dan Masih Berjalan

Daftar PSN Transportasi yang Sudah Rampung dan Masih Berjalan

Whats New
72 Calon Masinis Whoosh Dilatih oleh Masinis Kereta Cepat dari China

72 Calon Masinis Whoosh Dilatih oleh Masinis Kereta Cepat dari China

Whats New
Konsisten Terapkan Sistem Manajemen Inovasi, Bank Mandiri Raih ISO 56002 Kitemark

Konsisten Terapkan Sistem Manajemen Inovasi, Bank Mandiri Raih ISO 56002 Kitemark

Whats New
Bank DKI Beri Fasilitas Kredit Kepemilikan Tempat Usaha di Pasar Sukasari Bogor

Bank DKI Beri Fasilitas Kredit Kepemilikan Tempat Usaha di Pasar Sukasari Bogor

Whats New
Menhub Ajak Investor Kembangkan Bandara Komodo

Menhub Ajak Investor Kembangkan Bandara Komodo

Whats New
Utang Luar Negeri Indonesia Turun jadi Rp 6.515,31 Triliun, Ini Penyebabnya

Utang Luar Negeri Indonesia Turun jadi Rp 6.515,31 Triliun, Ini Penyebabnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com