Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei BI: Dunia Usaha di Jateng Kembali Menggeliat

Kompas.com - 03/08/2015, 12:11 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com - Dunia usaha di Jawa Tengah kembali menggeliat dalam tiga bulan terakhir. Berdasarkan survei konsumen yang dilakukan Bank Indonesia, kegiatan usaha meningkat dibanding tiga bulan awal di tahun 2015 ini.

Direktur Kepala Kantor Perwakilan BI Jawa Tengah, Marlison Hakim mengungkapkan, pertumbuhan pada bulan April-Mei dan Juni 2015 berada di angka 36,8 persen. Hal tersebut berbanding terbalik pada awal tahun yang hanya tumbuh di angka 7,5 persen.

"Angka-angka itu dari hasil hitungan dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT)," kata Marlison, di Semarang, Senin (3/8/2015).

Metode SBT ialah menghitung selisih antara persentase responden yang memberikan jawaban meningkat dan yang memberikan jawaban menurun. Setelah ditemukan hasil kemudian dikalikan dengan bobot sektor/subsektor.

Marlison mengatakan, pertumbuhan dunia usaha terjadi pada seluruh sektor dan subsektor bidang ekonomi, termasuk tiga sektor ekonomi utama di Jawa Tengah, yaitu sektor industri pengolahan; sektor perdagangan, hotel, dan restoran; serta sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan dan perikanan.

"Kondisi usaha baik karena didukung likuiditas dan kondisi rentabilitas perusahaan yang relatif semakin baik," tambahnya.

Kendati demikian, hasil survei yang dilakukan juga menyebutkan, akses kredit masyarakat ke perbankan ternyata mengalami masalah. Hal itu kemudian berdampak pada kegiatan investasi yang mengalami penurunan.

Dalam survei SBT, kegiatan investasi tercatat hanya 4,80 persen, "Kalau tingkat investasi lebih rendah daripada triwulan awal tahun yang mencapai 10,08 persen," cetusnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tinjau Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution, Menhub: Kembangkan Ekonomi di Mandailing Natal

Tinjau Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution, Menhub: Kembangkan Ekonomi di Mandailing Natal

Whats New
Apa Itu KIP Kuliah? Ini Arti, Rincian Bantuan, hingga Cara Daftarnya

Apa Itu KIP Kuliah? Ini Arti, Rincian Bantuan, hingga Cara Daftarnya

Whats New
Info Limit Tarik Tunai Mandiri Kartu Silver dan Gold di ATM

Info Limit Tarik Tunai Mandiri Kartu Silver dan Gold di ATM

Earn Smart
TUGU Tebar Dividen Rp 123,26 Per Saham, Simak Jadwalnya

TUGU Tebar Dividen Rp 123,26 Per Saham, Simak Jadwalnya

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Whats New
Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Whats New
Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Whats New
Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Whats New
Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Whats New
Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Whats New
OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

Whats New
Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Whats New
Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Whats New
Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Whats New
Bagaimana Aturan Perlintasan Kereta Api di Indonesia? Ini Penjelasan KAI

Bagaimana Aturan Perlintasan Kereta Api di Indonesia? Ini Penjelasan KAI

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com