Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/08/2015, 06:07 WIB
Standar Deviasi
Dalam bahasa statistik, standar deviasi adalah penyimpangan dari rata-rata. Rata-rata bisa dihitung dari penjumlahan data dibagi jumlah datanya. Dengan menggunakan contoh kasus di atas, rata-rata untuk reksa dana saham adalah 10 persen + 30 persen + (-10 persen) = 30 persen kemudian dibagi 3 yaitu 10 persen.

Untuk menghitung standar deviasi, dapat dilakukan dengan menggunakan rumus statistik. Namun hal ini mungkin sulit untuk dipahami oleh anda yang awam tentang perhitungan karena menggunakan akar kuadrat.

Untuk memudahkan pemahaman mari kita lihat angka rata-rata, tertinggi dan terendahnya yaitu masing-masing 10 persen, 30 persen dan -10 persen. Jika anda perhatikan jarak dari rata-rata ke angka tertinggi dan rata-rata ke angka terendah sama yaitu 20 persen. (30 persen didapat dari rata-rata ditambah 20 persen dan -10 persen didapat dari rata-rata dikurangi 20 persen).

Karena standar deviasi merupakan penyimpangan dari rata-rata, maka angka 20 persen merupakan nilai “standar deviasi”nya. Semakin besar nilai standar deviasi, berarti kinerja reksa dana akan “terdeviasi” semakin besar dari rata-ratanya.

Oleh karena itu, semakin besar angka standar deviasi reksa dana semakin besar pula risiko suatu reksa dana. Sebab jika rata-rata dari reksa dana dianggap sebagai proyeksi return di masa mendatang, maka anda berpotensi mendapatkan kinerja yang jauh dari angka tersebut karena adanya standar deviasi.

Pada praktiknya, angka standar deviasi tidak memiliki makna yang luas jika hanya berdiri sendiri. Dala penggunaannya, angka ini dibandingkan dengan return yang dihasilkan oleh reksa dana atau dibandingkan dengan standar deviasi reksa dana lain.

Dengan cara hitung yang sama, jika diterapkan pada IHSG, anda akan mendapatkan standar deviasi IHSG sebesar 5 persen. Dibandingkan dengan standar deviasi reksa dana yang sebesar 20 persen, bisa diartikan bahwa risiko reksa dana saham lebih tinggi daripada risiko IHSG.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com