Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Devaluasi Yuan, Masyarakat Jual Dollar AS

Kompas.com - 14/08/2015, 12:02 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com -Aksi pemerintah China mendevaluasi mata uang yuan sontak membuat dollar Amerika Serikat (AS) perkasa. Momentum ini langsung dimanfaatkan investor valuta asing (valas).

Maklum, dalam sepekan terakhir, nilai tukar rupiah terhadap greenback telah melemah signifikan. Mengutip situs Bank Indonesia (BI), kurs jual dollar AS telah melesat hampir 2 persen ke Rp 13.747 di 13 Agustus, dari sebelumnya Rp 13.559 per 3 Agustus.

Alhasil, masyarakat yang mengempit dollar ramai-ramai melakukan aksi jual. Fenomena ini terjadi di Tri Tunggal Money Changer. Yohanes Budi, Manajer Tri Tunggal Money Changer bertutur, terjadi peningkatan penjualan dollar sebesar 10 persen.

"Rata-rata total transaksi per hari sebesar 30.000 dollar AS hingga 40.000 dollar AS. Melemahnya rupiah ini mendongkrak transaksi hingga 50.000 dollar AS. Sebagian besar transaksi jual," jelas Yohanes kepada Kontan, Rabu (12/8/2015).

Hasrat jual dollar turut memicu transaksi beli nasabah perbankan. Rohan Rafas, Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri mengatakan, volume nasabah yang membeli dollar  mengalami penurunan kurang lebih sebesar 13 persen.

"Penurunan tersebut terhitung sejak Juni hingga Agustus 2015," jelas Rohan.

Sementara, volume transaksi jual dollar dari nasabah Bank Mandiri terbilang stabil. Sebab, kebanyakan nasabah layanan valas bank berlogo pita emas ini merupakan eksportir yang memiliki tujuan mengamankan likuiditas, bukan spekulasi.

Sedikit berbeda, Agus, Direktur Indra Forex, mengatakan, tidak terjadi peningkatan transaksi jual dan beli di lapaknya. "Nilai rupiah yang melemah tidak terlalu berpengaruh. Masih sama seperti hari-hari sebelumnya," ujar Agus.

Rata-rata penukaran uang di Indra Forex mencapai 50.000 dollar AS saban hari. Yang pasti, pelaku bisnis money changer dan perbankan kompak memprediksi bahwa pelemahan rupiah bakal terus berlanjut.

Atas dasar itulah, pelaku usaha penukaran uang fokus mengamankan likuiditas dollar demi mengantisipasi lonjakan aksi jual maupun beli dollar. (Lidya Panjaitan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com