Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kritik Jokowi, Pinjaman ADB, dan Kunjungan Bos IMF

Kompas.com - 01/09/2015, 20:21 WIB
Bambang Priyo Jatmiko

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Dalam Konferensi Asia Afrika hampir enam bulan silam, Presiden Joko Widodo sempat melontarkan kritik keras kepada tiga lembaga keuangan internasional, yaitu Dana Moneter Internasional (IMF), Bank Dunia (World Bank), dan Bank Pembangunan Asia (ADB).

(Baca: Jokowi: IMF, Bank Dunia, dan ADB Tak Memberi Solusi)

Sebelumnya, dalam pidatonya, Presiden Jokowi menyatakan bahwa keberadaan lembaga keuangan dunia tersebut dianggap tidak membawa solusi bagi persoalan ekonomi global.

"Pandangan yang mengatakan bahwa persoalan ekonomi dunia hanya dapat diselesaikan oleh World Bank, IMF, dan ADB adalah pandangan yang usang dan perlu dibuang," ujar Jokowi dalam pidatonya, Rabu (22/4/2015).

Namun, yang menarik pada Selasa (1/9/2015) ini, ADB mengumumkan bahwa mereka memberi kucuran pinjaman sebesar 400 juta dollar AS atau setara Rp 5,6 triliun (kurs Rp 14.000 per dollar AS) ke Indonesia. Pinjaman itu disebut untuk membantu pengembangan sektor finansial, termasuk memperluas akses finansial untuk masyarakat miskin.

Menurut ADB, perekonomian Indonesia saat ini di persimpangan jalan. Hal itu terlihat dari melambatnya pertumbuhan ekonomi dari 6,4 persen pada 2010 menjadi 4,7 persen pada semester I tahun 2015 akibat melemahnya harga komoditas serta kebijakan makro ekonomi yang ketat. Selain itu, ketimpangan pendapatan juga semakin menganga.

"Ketika hubungan antara sektor finansial dan pertumbuhan ekonomi tercapai, hal ini perlu disempurnakan dengan reformasi, yakni memperbesar akses finansial untuk mempersempit kesenjangan ekonomi," kata Sani Ismail, ekonom ADB Asia Tenggara, dalam penjelasan resminya.

IMF

Pada hari yang sama, Presiden Joko Widodo menerima kedatangan Managing Director International Monetary Fund (IMF) Christine Legarde di Istana Merdeka.

Tak ada pembicaraan utang di antara keduanya. Presiden menuturkan, IMF dan Indonesia hanya membahas pertemuan rutin antara IMF dan anggota Bank Dunia di Bali pada 2018 nanti.

"Saya menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya karena Indonesia pada 2018 akan menjadi tuan rumah bagi pertemuan tahunan IMF-World Bank," kata Jokowi.

Baca: Direktur IMF ke Indonesia, Pemerintah Pastikan Tidak Akan Meminjam Uang

Memang tak ada yang salah dengan pinjaman ADB ataupun kunjungan Lagarde ke Indonesia. Bagaimanapun, di tengah kondisi perekonomian seperti saat ini, Indonesia memerlukan kolaborasi dengan berbagai pihak untuk mengatasi berbagai kesulitan yang dihadapi.

Walau demikian, tentu menjadi sedikit agak lucu ketika ingatan diputar kembali sekitar enam bulan lalu saat Presiden melontarkan kritik keras kepada lembaga keuangan tersebut.

Kompas TV Jokowi dan IMF Membahas Perekonomian

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com