Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tertarik Jadi Operator RLT, PT KCJ Siap Ikuti Tender

Kompas.com - 09/09/2015, 19:21 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT KAI Commuter Line Jabodetabek (KCJ) tertarik menjadi operator light rail transit (LRT). Bahkan, KCJ menyatakan sudah bersiap mengikuti tender sebagai operator LRT yang akan dilakukan oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

"Kami menyiapkan diri untuk menjadi salah satu peserta tender (operator LRT)," ujar Direktur Utama KCJ Muhammad Fadhila usai acara diskusi Sistem Transportasi Terintegrasi yang diselenggarakan Kompas dan Bank Nasional Indonesia (BNI), di Jakarta, Rabu (9/9/2015).

Namun, kata dia, KCJ belum mengetahu secara persis apa saja yang akan ditenderkan pada proyek LRT. Pasalnya, sampai saat ini informasi terkait tender operator masih belum jelas. "Kami enggak tahu tendernya kapan, yang ditenderkan apa, spesifikasinya kaya apa, kita belum tahu," kata dia.

Meski begitu, ucap Fadhilah, KCJ siap menyediakan depo yang berfungsi menjadi tempat perawatan kereta LRT apabila menang tender nanti.

Sebelumya, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan melakukan lelang operator proyek Light Rail Transit (LRT) paling awal tahun depan. Hal itu dilakukan usai pemerintah memutuskan Adhi Karya hanya diberi wewenang membangun prasarana LRT berupa rel dan stasiun saja.

"Nanti akan ada konsultan juga, ya paling enggak awal tahun depan kita akan mulai karena kan operator juga butuh persiapan juga kan melakukan pengadaan segala macem," ujar Staf Khusus Menteri Perhubungan Hadi M. Djuraid usai acara acara diskusi Sistem Transportasi Terintegrasi yang diselenggarakan Kompas dan Bank Nasional Indonesia (BNI), di Jakarta, Rabu (9/9/2015).

Hadi menjelaskan, kewenangan Kemenhub melakukan lelang operator LRT sudah tertera dalam Keputusan Presiden terkait percepatan pembangunan LRT. Kemenhub akan mengambilalih prasarana LRT setelah selesai dibangun oleh Adhi Karya dengan skema beli. Artinya, Kemenhub akan mengganti dana pembangunan LRT oleh Adhi Karya.

Lebih lanjut, kata Hadi, para calon operator LRT harus memenuhi syarat yang tak bisa ditawar-tawar yaitu mampu menyediakan sarana perkeretaapiannya, sarana depo untuk perawatan, serta tentu memprioritaskan aspek keselamatan yang tinggi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tinjau Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution, Menhub: Kembangkan Ekonomi di Mandailing Natal

Tinjau Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution, Menhub: Kembangkan Ekonomi di Mandailing Natal

Whats New
Apa Itu KIP Kuliah? Ini Arti, Rincian Bantuan, hingga Cara Daftarnya

Apa Itu KIP Kuliah? Ini Arti, Rincian Bantuan, hingga Cara Daftarnya

Whats New
Info Limit Tarik Tunai Mandiri Kartu Silver dan Gold di ATM

Info Limit Tarik Tunai Mandiri Kartu Silver dan Gold di ATM

Earn Smart
TUGU Tebar Dividen Rp 123,26 Per Saham, Simak Jadwalnya

TUGU Tebar Dividen Rp 123,26 Per Saham, Simak Jadwalnya

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Whats New
Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Whats New
Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Whats New
Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Whats New
Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Whats New
Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Whats New
OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

Whats New
Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Whats New
Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Whats New
Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Whats New
Bagaimana Aturan Perlintasan Kereta Api di Indonesia? Ini Penjelasan KAI

Bagaimana Aturan Perlintasan Kereta Api di Indonesia? Ini Penjelasan KAI

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com