Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Miniatur Menembus Ekspor

Kompas.com - 12/09/2015, 22:50 WIB

Produk kerajinan Widodo dikenal halus dan detail. Miniatur motor Harley Davidson lengkap dengan kabel setang setir. Begitu pula dengan miniatur kereta api, detail lokomotifnya tampak nyata.

"Saya makin mantap memilih profesi sebagai perajin miniatur. Bahan baku juga mudah yang sesungguhnya kayu limbah dari bahan mebel. Bahan baku itu setelah diolah justru bernilai ekonomi tinggi," kata Widodo.

Didorong menambah koleksi jenis kerajinan, dia pun rajin ke tempat wisata favorit di Jateng dan Yogyakarta. Tujuannya supaya bisa memperkaya produk kerajinan yang diminati wisatawan. Jenis produk pun bertambah seperti kapal layar, andong, lampu meja, asbak aneka bentuk, tempat kitab, tempat lampu dinding, wadah buah, beragam jenis sepeda, dan tempat lilin.

Widodo mengatakan, beberapa produk perlu variasi warna. Jari-jari roda dan lantai mobil klasik, misalnya, perlu warna terang. Bahan kayu sonokeling, dominan coklat tua. Pilihan warna terang itu jatuh ke kayu mahoni. Perpaduan kayu sonokeling dan mahoni memperkaya warna kerajinannya.

Produk Shely Handycraft ada lebih dari 60 jenis. Seiring produksi yang bertambah, pada tahun 2000 dia memindahkan bengkel dari rumah. Pilihannya pada gedung sekolah dasar inpres yang puluhan tahun sudah tidak terpakai. Tanah lokasi bangunan sekolah itu milik desa sehingga pihak pemerintah desa mendorong Widodo memanfaatkan ruang pada bangunan sekolah.

Produksi kerajinan miniatur sudah di atas 700 biji. Produk sebanyak itu diselesaikan dalam setengah bulan. Keunggulan produk Shely Handycraf, selain halus dan detail, harganya pun kompetitif. Harga miniatur mobil klasik berkisar Rp 16.000-Rp 50.000 per biji sesuai ukuran. Adapun harga miniatur motor Harley Davidson berkisar Rp 9.000-Rp 20.000 per biji.

Kini, Widodo punya 22 pekerja tetap, ditambah 25 tenaga tidak tetap. Semua pekerja adalah warga sekitar. "Kalau pesanan lagi ramai, kami menambah tenaga tidak tetap sampai 40 orang. Mereka bekerja setelah mendapat pelatihan informal. Pesanan meningkat saat hari libur sekolah, menjelang Lebaran, dan akhir tahun," ujar Widodo.

Widodo kebanjiran pesanan setelah suvenir buatannya itu dipasarkan di Bali. Turis sangat menggemari miniatur Harley Davidson, VW, dan mobil klasik. Pesanan mengalir setelah banyak hotel juga turut memasarkan produknya.

Pada 2005, produk Widodo mulai merambah ekspor ke Iran. Miniatur becak, mobil klasik, aneka sepeda dan sepeda motor, serta kapal layar laris. Meski ekspor itu masih ditangani pihak ketiga, Widodo mulai meraup keuntungan. Kini, omzet bisnis kerajinannya di atas Rp 150 juta per pesanan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com