Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perkuat Merek, Perajin Didorong Cantumkan Logo Batik Indonesia

Kompas.com - 03/10/2015, 09:02 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perindustrian Saleh Husin, mendorong perajin dan pengusaha batik untuk mencantumkan logo bertuliskan Batik Indonesia bersama merek dagang masing-masing produk.
 
Tujuannya, agar batik Indonesia mudah dikenal, terpercaya untuk dunia dan untuk menjaga kualitas setiap batik Indonesia, serta dalam rangka menghadapi tantangan jangka panjang.
 
“Kualitas batik perlu dijaga bersama dan juga untuk menghadapi tantangan jangka panjang. Maka diharapkan perajin dapat menyertakan logo batikmark Batik Indonesia dengan Hak Cipta nomor 034100,” kata Menperin Husin, melalui siaran pers yang diterima, di Bandung, Jumat (2/10/2015).
 
Tidak terbilang kekayaan tradisi dan intelektual Indonesia dari batik ini, termasuk batik kontemporer dan tradisional yang terus-menerus digali dan dikembangkan. 

Pada kesempatan tersebut, Husin mewakili Ibu Negara, Iriana Joko Widodo, untuk membuka secara resmi peringatan Hari Batik Nasional, di Museum Tekstil, Jakarta.

Menperin mengatakan, citra batik Indonesia semakin bertambah setelah para perajin batik menerapkan produksi lebih bersih lingkungan disertai efisiensi akrab lingkungan (eco-efficiency).

Hal ini memberikan indikasi produk batik Indonesia sudah berwawasan lingkungan dan berpengaruh positif terhadap pasar. Sebelumnya, batik di Tanah Air telah dikenal kaya motif yang mempunyai filosofi, nilai seni dan warisan budaya sangat tinggi, desain menarik sesuai trend atau mode yang terus berkembang.

 
Misalnya batik motif parang (parang rusak atau parang kusumo, contohnya) yang khas ningrat Mataram, sudah sering menjadi "material dasar" pengembangan motif dan kegunaan batik nasional. 

Kementerian Perindustrian melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil dan Menengah telah menyelesaikan SNI Batik Pengertian dan Istilah, dan pada 2015 ini sedang menyusun Rancangan Standar Nasional Indonesia (RSNI) tentang Batik Tulis, Batik Cap dan Batik Kombinasi.

Peringatan Hari Batik Nasional merupakan bagian tak terpisahkan atas pengukuhan batik Indonesia oleh UNESCO menjadi warisan Budaya Tak Benda peninggalan budaya dunia, yang ditetapkan pada 2 Oktober 2009 di Abu Dhabi. 

 
Lantas, melalui Keppres Nomor 33/2009 tertanggal 17 November 2009 juga telah ditetapkan pada 2 Oktober saban tahun sebagai Hari Batik Nasional.

Sebagai ilustrasi, Filipina sejak lama menetapkan baju barong dan busana tradisional bagi perempuannya sebagai busana formal dan semi formal bagi jajaran pemerintahan dan masyarakat umum mereka. Pasangan pengantin berbaju barong --sebagai misal-- sangat lumrah ditemukan pada hari pernikahan mereka di Filipina.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kelancaran Transportasi Jadi Tantangan di RI, RITS Siap Kerja Sama Percepat Implementasi MLFF

Kelancaran Transportasi Jadi Tantangan di RI, RITS Siap Kerja Sama Percepat Implementasi MLFF

Whats New
Sebelum Kembali ke Masyarakat, Warga Binaan Lapas di Balongan Dibekali Keterampilan Olah Sampah

Sebelum Kembali ke Masyarakat, Warga Binaan Lapas di Balongan Dibekali Keterampilan Olah Sampah

Whats New
TLPS Pertahankan Tingkat Suku Bunga Penjaminan

TLPS Pertahankan Tingkat Suku Bunga Penjaminan

Whats New
BRI Life Fokus Pasarkan Produk Asuransi Tradisional, Unitlink Tinggal 10 Persen

BRI Life Fokus Pasarkan Produk Asuransi Tradisional, Unitlink Tinggal 10 Persen

Whats New
Dukung Pengembangan Industri Kripto, Upbit Gelar Roadshow Literasi

Dukung Pengembangan Industri Kripto, Upbit Gelar Roadshow Literasi

Whats New
Agar Tak 'Rontok', BPR Harus Jalankan Digitalisasi dan Modernisasi

Agar Tak "Rontok", BPR Harus Jalankan Digitalisasi dan Modernisasi

Whats New
Emiten Beras, NASI Bidik Pertumbuhan Penjualan 20 Pesen Tahun Ini

Emiten Beras, NASI Bidik Pertumbuhan Penjualan 20 Pesen Tahun Ini

Whats New
Sri Mulyani Tanggapi Usulan Fraksi PDI-P soal APBN Pertama Prabowo

Sri Mulyani Tanggapi Usulan Fraksi PDI-P soal APBN Pertama Prabowo

Whats New
Menhub Sarankan Garuda Siapkan Tambahan Pesawat untuk Penerbangan Haji

Menhub Sarankan Garuda Siapkan Tambahan Pesawat untuk Penerbangan Haji

Whats New
Apindo: Pengusaha dan Serikat Buruh Tolak Program Iuran Tapera

Apindo: Pengusaha dan Serikat Buruh Tolak Program Iuran Tapera

Whats New
Orang Kaya Beneran Tidak Mau Belanjakan Uangnya untuk 5 Hal Ini

Orang Kaya Beneran Tidak Mau Belanjakan Uangnya untuk 5 Hal Ini

Spend Smart
Apindo Sebut Iuran Tapera Jadi Beban Baru untuk Pengusaha dan Pekerja

Apindo Sebut Iuran Tapera Jadi Beban Baru untuk Pengusaha dan Pekerja

Whats New
Emiten Produk Kecantikan VICI Bakal Bagi Dividen Tunai Rp 46,9 Miliar

Emiten Produk Kecantikan VICI Bakal Bagi Dividen Tunai Rp 46,9 Miliar

Whats New
Apa Itu Iuran Tapera yang Akan Dipotong dari Gaji Pekerja?

Apa Itu Iuran Tapera yang Akan Dipotong dari Gaji Pekerja?

Whats New
Soroti RPP Kesehatan, Asosiasi Protes Rencana Aturan Jarak Iklan Rokok di Baliho

Soroti RPP Kesehatan, Asosiasi Protes Rencana Aturan Jarak Iklan Rokok di Baliho

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com