Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendag: Kerjasama Dagang dengan Cina dan India Tak Menguntungkan!

Kompas.com - 07/12/2015, 21:17 WIB
Ramanda Jahansyahtono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perdagangan tak tertarik membuka diri lebih jauh untuk China dan India.

Menteri Perdagangan Thomas T. Lembong mengatakan kerjasama dengan China dan India tidak begitu menguntungkan jika dilihat dari segi perdagangan.

"Kerjasama kita dengan China tiap tahunnya rata-rata defisit 14 miliar dollar AS," ujar Thomas Lembong, Senin (7/12/2015).

Dia mengatakan, hal ini disebabkan karena China dan India merupakan negara-negara dengan low income dan low cost.

Kondisi ini berbeda jauh dengan kerja sama antara Indonesia dengan Amerika, Eropa atau Australia.

Kata Thomas, Amerika, Eropa atau australia adalah negara-negara dengan income tinggi serta cost tinggi.

"Terbukti kerjasama kita dengan Amerika surplus dari 7 miliar dollar AS hingga 10 miliar dollar AS per tahunnya," ujar Thomas.

Dia menganggap, kerjasama antara Indonesia dan Amerika adalah Komplementer. "Positif buat kita. Lebih-lebih mereka (Amerika) rajin investasi di kita," tuturnya.

Namun, Thomas menganggap defisit hasil dari kerjasama dengan China tidak apa-apa jika masih dalam kisaran 14 miliar dolar.

Tapi, hal ini harus dibarengi dengan China yang menggenjot investasi di Indonesia. Sehingga bisa menutupi nilai 14 miliar itu.

"Makanya pak presiden gencar meminta China untuk berinvestasi di Indonesia," ujarnya.

Sebagai perbandingan, Thomas menggambarkan proyek dengan uang 14 juta Dollar Amerika, Indonesia bisa membangun 3 proyek Kereta Cepat dari Bandung ke Jakarta.

"Kereta Cepat Jakarta-Bandung harganya aja 5 miliar dolar. Kalau buat 3 sudah 15 miliar. Ini di sini kita setiap tahun defisit 14 miliar dollar," pangkas Thomas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Whats New
Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Rilis
Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Whats New
Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Whats New
IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

Whats New
Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Whats New
Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Whats New
Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Whats New
Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com