Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

INACA Pertanyakan Pemeringkatan Maskapai Nasional oleh Airlineratings.com

Kompas.com - 07/01/2016, 17:37 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah situs pemeringkat penerbangan, yang salah satunya AirlineRating.com, memasukkan sebagian besar maskapai nasional dalam katagori berbahaya karena kurang memperdulikan masalah keamanan.

Asosiasi Maskapai Nasional Indonesia atau Indonesia National Air Transport Association (INACA) menanggapi rating tersebut dengan serius.

Safety is Mandatory dan INACA berkomitmen agar seluruh maskapai selalu mengutamakan keamanan dan keselamatan penerbangan," ujar Ketua INACA Arif Wibowo dalam ketarangan resmi, Jakarta, Kamis (7/1/2016).

INACA mempertanyakan secara serius kriteria penilaian yang dilakukan situs asing tersebut. Apalagi yang dinilai adalah aspek keamanan dan keselamatan penerbangan nasional.

Menurut Arif, setiap survei harus harus memiliki metodelogi yang jelas, terukur. dan dapat dipertanggungjawabkan.

Arif juga membandingkan situs tersebut dengan dengan Skytrax yakni lembaga independen pemeringkat maskapai dunia berbasis di London. Skytrax telah diakui kompetensinya di bidang aviasi oleh industriawan global.

Bahkan lembaga itu memberikan berbagai penghargaan kepada maskapai Indonesia yakni Garuda Indonesia.

Maskapai nasional tutur dia, senantiasa patuh pada peraturan keamanan dan keselamatan yang ada, baik dari Pemerintah RI maupun dari berbagai regulator internasional.

Misalnya, International Civil Aviation Organization (ICAO), Federal Aviation Administration (FAA) dan European Aviation Safety Agency (EASA). Pemerintah ucap dia juga memiliki komitmen besar terkait keselamatan penerbangan.

Sebagai perbandingan dalam pemeringkatan tersebut, Garuda Indonesia hanya mendapatkan bintang tiga untuk aspek keselamatan.

Sementara, Malaysia Airlines memperoleh bintang lima, meskipun maskapai tersebut menghadapi berbagai masalah.

Tak hanya hilangnya pesawat MH370 dan jatuhnya MH17. Beberapa waktu lalu, Malaysia Airlines juga mengalami salah rute untuk penerbangan Auckland-Kuala Lumpur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

MSIG Life Bayar Klaim Meninggal Dunia dan Kesehatan Rp 164 Miliar per Kuartal I 2024

MSIG Life Bayar Klaim Meninggal Dunia dan Kesehatan Rp 164 Miliar per Kuartal I 2024

Whats New
Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Di IPA Convex 2024, Pertamina, Petronas, dan MedcoEnergi Sepakat Prioritaskan Kolaborasi

Di IPA Convex 2024, Pertamina, Petronas, dan MedcoEnergi Sepakat Prioritaskan Kolaborasi

Whats New
Bank Mandiri: Suku Bunga Acuan Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Bank Mandiri: Suku Bunga Acuan Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Whats New
Freeport Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3-S2, Simak Persyaratannya

Freeport Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3-S2, Simak Persyaratannya

Work Smart
Pemerintah Tetapkan 16 PSN Baru, Pelaksanaannya Disebut Tak Butuh APBN

Pemerintah Tetapkan 16 PSN Baru, Pelaksanaannya Disebut Tak Butuh APBN

Whats New
Kominfo Kembali Buka Pendaftaran Startup Studio Indonesia, Ini Syaratnya

Kominfo Kembali Buka Pendaftaran Startup Studio Indonesia, Ini Syaratnya

Whats New
41 PSN Senilai Rp 544 Triliun Dikebut Rampung 2024, Ini Kendala Pembangunannya

41 PSN Senilai Rp 544 Triliun Dikebut Rampung 2024, Ini Kendala Pembangunannya

Whats New
Bangun Smelter, Tahun Ini ADMR Alokasikan Capex hingga 250 Juta Dollar AS

Bangun Smelter, Tahun Ini ADMR Alokasikan Capex hingga 250 Juta Dollar AS

Whats New
Simak, 6 Tips Menjaga 'Work Life Balance'

Simak, 6 Tips Menjaga "Work Life Balance"

Work Smart
Haji Khusus dan Haji Furoda, Apa Bedanya?

Haji Khusus dan Haji Furoda, Apa Bedanya?

Whats New
Potensi Ekonomi Syariah Besar, BSI Gelar Pameran Produk Halal

Potensi Ekonomi Syariah Besar, BSI Gelar Pameran Produk Halal

Whats New
AXA Mandiri Lakukan Penyesuaian Premi Imbas dari Tingginya Inflasi Medis

AXA Mandiri Lakukan Penyesuaian Premi Imbas dari Tingginya Inflasi Medis

Whats New
Program Ternak Kambing Perah di DIY untuk Atasi Stunting dan Tingkatkan Ekonomi Warga

Program Ternak Kambing Perah di DIY untuk Atasi Stunting dan Tingkatkan Ekonomi Warga

Whats New
Menteri ESDM: Keberadaan Migas Tetap Penting di Tengah Transisi Energi

Menteri ESDM: Keberadaan Migas Tetap Penting di Tengah Transisi Energi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com