Pembangunan proyek itu juga sejalan dengan rencana percepatan pembangunan infrastruktur pemerintah mulai dicanangkan awal tahun 2016.
Menurut Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Hanggoro Budi Wiryawan, pembangunan infrastruktur ini akan memberi stimulus pertumbuhan ekonomi nasional secara signifikan yang ditargetkan mencapai 5,5 persen di tahun 2016.
"Ground breaking kereta cepat Jakarta-Bandung dilakukan menyusul diluncurkannya sejumlah pembangunan infrastruktur di berbagai daerah oleh presiden," kata dia, Kamis (21/1/2016).
Selain itu, proyek kereta canggih itu bakal menyerap 39.000 tenaga kerja dengan rincian 20.000 pekerja konstruksi dan pembangunan Transit Oriented Development (TOD) mencapai 28.000 pekerja.
"Pada tahap awal, KCIC akan mengadakan 11 EMU, dimana satu set terdiri dari delapan kereta. Setiap kereta mampu mengangkut 593 orang sekali jalan atau dalam situasi puncak dapat digabungkan menjadi dua set sehingga total 1.000 penumpang," paparnya.
Proyek kereta canggih itu dibangun oleh empat perusahaan konsorsium BUMN. Antara lain PT Wijaya Karya, PT Jasa Marga, PT Kereta Api Indonesia dan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII.
Keempat perusahaan itu telah membentuk PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia yang selanjutnya berkolaborasi dengan konsorsium China yang mendirikan perusahaan patungan dengan nama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.