Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menaker: PHK Ada, Tetapi Penyerapan Tenaga Kerja Baru Lebih Banyak...

Kompas.com - 10/02/2016, 07:33 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri menyatakan, pemutusan hubungan kerja (PHK) sejauh ini masih wajar.

"Pabrik tutup ada, pabrik yang buka juga banyak," katanya usai rapat koordinasi dengan Menteri Perindustrian Saleh Husin dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani, Selasa (9/2/2016).

Ada beberapa faktor perusahaan harus PHK. Salah satunya pengunaan teknologi yang menyebabkan efisiensi tenaga kerja.

Hanif membantah saat ini ada PHK besar-besaran. Sebab dari verifikasi yang dilakukan instansinya, hanya Panasonic dan Toshiba yang mengurangi tenaga kerja.

Di sektor minyak dan gas hanya Chevron. Namun pemerintah mendorong pembicaraan bipartit antara perusahaan dengan Serikat Pekerja (SP).

Bahkan Hanif mengklaim, saat ini tersedia 184.000 lowongan pekerjaan baru dari 40 perusahaan. Dari jumlah itu pekerja yang tersedia hanya 21.000 orang. “PHK ada tapi penyerapan tenaga kerja baru lebih banyak,” katanya.

Agar penyerapan tenaga kerja lebih banyak, pemerintah terus mendorong peningkatan kompetensi melalui pelatihan kerja. Sebab, angkatan kerja Indonesia didominasi lulusan SMA ke bawah.

Sementara itu, Franky bilang, selama ini ada kesenjangan antara spesifikasi pekerja yang dibutuhkan dengan ketersediaan SDM. “Juga ada rebutan atau tarik menarik pekerja yang terjadi di beberapa daerah," katanya.

Dia mencontohkan, pelaku usaha atau industri di Semarang merekrut tenaga kerja dari Boyolali, sedangkan Boyolali dari Blora. Mengutip data BKPM, saat ini kebutuhan pekerja dari investasi yang masuk mencapai 184.000 orang. Namun yang terisi hanya 21.000 orang.

"Saat ini serapan tenaga kerja tidak mudah," kata Franky. Mendukung ucapan Hanif, Franky bilang untuk Panasonic dan Toshiba yang dikabarkan melakukan PHK sebanyak 2.000 karyawan, kenyataanya hanya 425 orang.

Bahkan beberapa industri seperti otomotif dan farmasi mengalami peningkatan investasi. Saleh Husin menambahkan, pemerintah akan berupaya menangani potensi PHK dengan memfasilitasi tenaga kerja yang ingin bekerja di luar wilayahnya, seperti di Wonogiri untuk investasi garmen.

"Mereka butuh 2.000 tenaga kerja, sampai Desember baru 1.000 tenaga", katanya.

Pembina Konfederasi Serikat Pekerja Nasional (KSPN) Bambang Wirahyoso bilang, masalah PHK termasuk tanggung jawab pemerintah. Pemerintah harus mencegah perusahaan melakukan PHK.

"Harus ada kebijakan seperti pajak agar pengusaha tak menutup usahanya," katanya. (Handoyo)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Whats New
Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Whats New
Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Whats New
Pasokan Gas Alami 'Natural Decline', Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Pasokan Gas Alami "Natural Decline", Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Whats New
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Whats New
Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Work Smart
Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Whats New
Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Whats New
Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Whats New
Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Whats New
Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com