Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berapa Lama Usia Sebuah "Kegaduhan"?

Kompas.com - 22/02/2016, 05:30 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorBambang Priyo Jatmiko

Tentu, orang-orang yang terpengaruh juga ada yang tetap setia pada profesi, berbicara negatif karena perspektif keilmuwanan dan menyuarakan pandangan-pandangan nuraninya.

Seringkali itu muncul karena konteksnya tidak sempurna, terputus atau menjadi tak bisa menerima karena konteksnya telah dikaburkan pihak yang berseteru.

Mereka bukanlah penjahat, namun berupaya mengendus kebenaran dengan nada kekecewaan atau sebaliknya.

Loser juga bisa menjadi amat resisten karena hilangnya potensi kenikmatan yang diharapkan akan diperoleh ketika keadaan saat ini diubah.

Jepang misalnya, jelas kecewa ketika proyek kereta cepat diberikan pemerintah kepada Tiongkok. Lebih kecewa lagi karena proyek ini begitu cepat dibangun, yang berpotensi menghambat penjualan produk-produk LCGC (mobil-mobil murah buatan Jepang, low cost green car) yang tengah tumbuh pesat di sini.

Maka komentar dari para pendukungnya bahwa pembangunan kereta cepat terburu-buru, sejalan sekali dengan kebutuhan itu.

Tak peduli bahwa biaya investasi kereta cepat Tiongkok jauh lebih murah dari yang ditawarkan Jepang. Para lobyist Jepang menunjukkan fakta-fakta baru.

Mulai dari serangan buruh China, biaya pembangunan yang lebih murah di Iran (walaupun konteks murahnya investasi di Iran itu hanya merupakan investasi upper structure-nya saja), sampai masalah tanah (padahal kereta cepat mayoritas dibangun di atas jalan tol dan tanah milik BUMN yang minim pembebasan tanah).

Setelah itu tudingannya pun dibuat berlapis-lapis mirip dengan tersangka yang terancam hukuman mati, mulai dari perijinan, Amdal, masalah safety, ancaman pailit, pencaplokkan BUMN, jaminan keuangan vs jaminan kepastian hukum, sampai gosip yang dikarang-karang tentang pribadi para pemimpin (dan ini amat menjijikan).

Saya juga masih ingat saat Muhammad Nuh akan mereformasi pendidikan dasar dengan mengeluarkan kurikulum 2013. Ini juga isu yang amat kontroversial dan tampak betul ada yang memelihara isu-nya.

Saya sendiri ketika itu melihat tuntutan reformasi pendidikan sudah amat mendesak. Persekolahan kita sudah terlalu membebankan siswa dengan hasil berupa generasi yang bingung, yang selalu kesurupan karena stres menjelang Ujian Nasional, yang jumlah mata ajarnya terlalu banyak, dan too much theory yang tidak jelas.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemerintah Kantongi Rp 21,36 Triliun dari Lelang 7 Seri Surat Utang Negara

Pemerintah Kantongi Rp 21,36 Triliun dari Lelang 7 Seri Surat Utang Negara

Whats New
OJK Tindak 45 Iklan Keuangan yang Langgar Aturan pada Kuartal I-2024

OJK Tindak 45 Iklan Keuangan yang Langgar Aturan pada Kuartal I-2024

Whats New
Asosiasi Vape Gencarkan Edukasi untuk Kurangi Kebiasaan Merokok

Asosiasi Vape Gencarkan Edukasi untuk Kurangi Kebiasaan Merokok

Whats New
Cara Resign dari Pekerjaan dengan Sopan dan Tanpa Drama

Cara Resign dari Pekerjaan dengan Sopan dan Tanpa Drama

Work Smart
PGN Saka Resmi Perpanjang Kontrak WK Ketapang Bersama Petronas di IPA Convex 2024

PGN Saka Resmi Perpanjang Kontrak WK Ketapang Bersama Petronas di IPA Convex 2024

Whats New
MSIG Life Bayar Klaim Meninggal Dunia dan Kesehatan Rp 164 Miliar per Kuartal I 2024

MSIG Life Bayar Klaim Meninggal Dunia dan Kesehatan Rp 164 Miliar per Kuartal I 2024

Whats New
Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Di IPA Convex 2024, Pertamina, Petronas, dan MedcoEnergi Sepakat Prioritaskan Kolaborasi

Di IPA Convex 2024, Pertamina, Petronas, dan MedcoEnergi Sepakat Prioritaskan Kolaborasi

Whats New
Bank Mandiri: Suku Bunga Acuan Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Bank Mandiri: Suku Bunga Acuan Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Whats New
Freeport Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3-S2, Simak Persyaratannya

Freeport Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3-S2, Simak Persyaratannya

Work Smart
Pemerintah Tetapkan 16 PSN Baru, Pelaksanaannya Disebut Tak Butuh APBN

Pemerintah Tetapkan 16 PSN Baru, Pelaksanaannya Disebut Tak Butuh APBN

Whats New
Kominfo Kembali Buka Pendaftaran Startup Studio Indonesia, Ini Syaratnya

Kominfo Kembali Buka Pendaftaran Startup Studio Indonesia, Ini Syaratnya

Whats New
41 PSN Senilai Rp 544 Triliun Dikebut Rampung 2024, Ini Kendala Pembangunannya

41 PSN Senilai Rp 544 Triliun Dikebut Rampung 2024, Ini Kendala Pembangunannya

Whats New
Bangun Smelter, Tahun Ini ADMR Alokasikan Capex hingga 250 Juta Dollar AS

Bangun Smelter, Tahun Ini ADMR Alokasikan Capex hingga 250 Juta Dollar AS

Whats New
Simak, 6 Tips Menjaga 'Work Life Balance'

Simak, 6 Tips Menjaga "Work Life Balance"

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com