Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Perancis Minta Google Bayar Pajak 23,6 Rp Triliun

Kompas.com - 25/02/2016, 21:05 WIB
PARIS, KOMPAS.com - Otoritas Perancis meminta Google untuk membayar pajak sebesar 1,6 miliar euro (setara dengan 1,7 miliar dollar AS atau Rp 23,6 triliun).

Sejumlah sumber sebagaimana dikutip dari AFP, Kamis (25/2/2016) menyatakan perdebatan semakin memanas seputar dugaan pengaturan pajak oleh perusahaan-perusahaan multinasional.

Google adalah salah perusahaan yang dituding itu. Ini lantaran perusahaan tersebut membayar kewajiban pajak dalam jumlah yang sangat rendah. Raksasa internet dari AS itu dituding "melarikan" keuntungannya ke luar negeri.

"Berdasarkan peraturan di Perancis, denda sebesar 1,6 miliar euro dijatuhkan kepada Google," ujar seorang sumber dikutip oleh AFP.

Atas kabar itu, pihak Google menolak untuk berkomentar. Sementara itu pihak Kementerian Keuangan Perancis menuturkan Google akan diharuskan untuk membayar denda pajak itu.

Keinginan Pemerintah Perancis untuk menarik pajak kepada Google muncul seiring dengan kedatangan CEO perusahaan, Sundar Pichai ke Paris, di mana dia dijadwalkan akan bertemu dengan Menteri Ekonomi perancis, Emmanuel Macron.

Berbicara di depan akademisi Sciences Po University di Paris, Pichai menyatakan terus memathu kebijakan perpajakan di berbagai negara.

"Kami adalah perusahaan global. Kami harus mematuhi kebijakan pajak di manapun berada. Kami mematuhi kebijakan pajak lokal di setiap negara," ujarnya.

"Kami secara jelas membela sistem perpajakan global," lanjut dia.

Bulan lalu, kesepakatan tercapai antara otoritas pajak Inggris dengan Google. Dalam kesepakatan itu, Google akan membayar 130 juta poundsterling (185 juta dollar AS) atas pajak selama 10 tahun perusahaan tersebut beroperasi di Inggris.

Akan tetapi, kesepakatan itu dikritisi oleh para anggota parlemen Inggris, yang menilai kewajiban yang dibayar Google tidak proporsional dengan apa yang telah mereka dapatkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com