Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Susi: Kondisi Hutan Bakau di Teluk Benoa Menyedihkan Sekali

Kompas.com - 29/02/2016, 16:46 WIB
Estu Suryowati

Penulis

Harus Konsisten

Menanggapi keinginan mencabut Perpres Nomor 51 tahun 2014, Menteri Susi menyampaikan, apabila beleid itu betul-betul ingin dicabut, maka masyarakat Bali harus konsisten untuk menjaga kelestarian Teluk Benoa sebagai kawasan konservasi.

"Kalau ingin dikembalikan menjadi kawasan konservasi, Kita juga harus berani menuntut semua yang telah merambah bakau itu untuk mengembalikan kepada aslinya," kata Susi saat menerima audiensi masyarakat Bali, di Jakarta, Senin (29/2/2016).

Artinya, kata Susi, apabila masyarakat Bali khususnya dari 23 desa yang terdampak langsung reklamasi Teluk Benoa ingin agar Teluk Benoa dikembalikan seperti semula, maka perambahan bakau harus dihentikan.

Sebab, berdasarkan pantauannya sendiri menggunakan helikopter pribadi, Susi melihat degradasi lingkungan di Teluk Benoa sudah sangat memprihatinkan.

Susi memperkirakan 60 persen bakau habis dijarah.

"Di luar rencana reklamasi Teluk Benoa, bakaunya itu sudah menyedihkan sekali," ucap Susi.

Sebagai sumber kehidupan biota laut, Susi bilang keberadaan bakau sangat penting sekali.

Oleh karena itu, dia meminta kepada masyarakat Bali, agar hutan bakau betul-betul dijaga apabila status Teluk Benoa dikembalikan sebagai kawasan konservasi seperti semula.

"Kalau Pak Presiden memutuskan Perpres itu dicabut dan Teluk Benoa dikembalikan statusnya sebagai kawasan konservasi, bapak-bapak harus membantu pemerintah. Jadi, harus konsisten ya Pak. Jangan sampai nanti kita mau bikin konservasi, terus bapak-bapak tidak membantu membersihkan," tukas Susi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com