Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lion Akui Kapasitas Bandara Halim Terbatas

Kompas.com - 11/03/2016, 07:00 WIB
Aprillia Ika

Penulis

BATAM, KOMPAS.com - Lion Air Group mengakui kapasitas Bandar Udara Halim Perdanakusuma terbatas. Namun potensinya masih lumayan.

"Potensi Halim masih lumayan dan bisa menambah slot penerbangan misal penerbangan malam," kata Presiden Direktur Lion Air Group Edward Sirait di Batam Aero Technic, Kamis (10/3/2016).

Saat ini, Bandara Halim memiliki kapasitas 72 slot penerbangan. Namun yang terpakai baru 52 slot.

Dengan asumsi, 10 slot penerbangan dipakai untuk penerbangan non komersial, maka masih ada 10 slot yang bisa dikembangkan.

Dengan tambahan 10 slot penerbangan, maka potensi penumpang di Bandar Udara Halim Perdanakusuma bisa mencapai 4.000 penumpang per hari atau sekitar 1,3 juta penumpang per tahun. 

"Kapasitas disana terbatas. Kalau ada yang tidak bisa masuk jangan lantas salahkan kami," kata Edward, menjawab kekhawatiran maskapai lain bahwa Lion akan mengutamakan slot penerbangannya dibanding yang lain.

Menurut Edward, yang bisa menentukan atau melarang maskapai lain adalah pemerintah, sebagai pemilik lahan bandara yang sebenarnya.

Lagipula, di Halim yang dipikirkan bukan hanya penerbangan komersilnya saja, tetapi ada kepentingan negara seperti penerbangan VIP dan kepentingan TNI AU.

Edward menambahkan, perjanjian kerja sama pengelolaan Bandar Udara Halim antara anak usahanya PT Angkasa Transportindo Selaras (ATS) dengan Induk Koperasi Angkatan Udara (Inkopau) tinggal 15 tahun lagi.

"Namun bisa diperpanjang lima tahun lagi," tambah Edward.

Dalam kesempatan berbincang dengan media di Batam, Edward belum mau mengungkapkan itung-itungan investasi pengembangan dan pengelolaan Bandar Udara Halim Perdanakusuma.

Alasannya, pihak Lion belum memegang salinan putusan Mahkamah Agung (MA) terkait ditolaknya upaya Peninjauan Kembali (PK) untuk pengelolaan Halim, oleh PT Angkasa Pura II (Persero), pada 11 Februari lalu.

"Semua informasi dan data, itungan investasi, kedepan itu itungan bisnis tersendiri. Kami belum tau apakah kedepan pengelolaan Halim akan menguntungkan atau tidak. sebab yang diperhitungkan tidak hanya yang komersial. Kami sudah akui bahwa kepentingan negara akan didahulukan," papar Edward.

Corporate Secretary PT Angkasa Pura II Agus Haryadi sebelumnya juga mengatakan, pihaknya belum menerima surat pemberitahuan putusan MA.

Namun, Agus memastikan layanan penumpang tetap berjalan normal.

Menurut AP II, jaminan pelayanan itu meliputi kepastian jadwal penerbangan hingga kepastian slot penerbangan.

AP II juga memastikan tidak akan ada penghentian operasi bandara akibat sengketa pengelolaan.  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com