Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Untuk Kali Kedua, Jokowi Minta BUMN Melebur Jadi "Holding Company"

Kompas.com - 30/03/2016, 18:30 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Joko Widodo ingin BUMN dengan latar belakang sektor yang sama menggabungkan diri menjadi holding company atau perusahaan induk. Hal itu dilakukan demi terwujudnya efisiensi pembangunan.

"Menurut saya, sebaiknya membangun sinergis dengan holding saja. Jadi, tidak bekerja sendiri-sendiri," ujar Jokowi dalam acara dialog publik di Balai Kartini, Jakarta, Rabu (30/3/2016).

Pemerintah nantinya tinggal mengelompokkan perusahaan induk itu sesuai dengan sektor masing-masing.

Misalnya, BUMN yang bergerak di sektor infrastruktur, yakni Adhi Karya, Wijaya Karya, dan Cipta Karya, melebur menjadi satu perusahaan induk, demikian pula dengan BUMN yang bergerak di sektor lainnya.

Tahun 2016 ini, Jokowi pun menargetkan membentuk enam perusahaan induk BUMN.

Namun, dia tidak menjelaskan secara rinci, sektor-sektor dari enam holding company BUMN itu. Ia yakin, pembangunan akan lebih efektif.

"Yang pasti, dengan holding semacam itu, investasi modal akan lebih mudah," lanjut dia. Rencana ini pernah diungkapkan Jokowi. Dalam rapat terbatas pada Senin (29/3/2016), Jokowi mengungkapkan keinginan itu.

Jokowi meminta agar rencana itu dikaji lebih jauh lagi. "Ada enam holding yang disampaikan kepada Bapak Presiden untuk dikaji lebih mendalam," kata Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Senin.

Pramono menyebutkan, enam sektor yang akan dibentuk menjadi perusahaan-perusahaan induk antara lain pertambangan, energi terbarukan, infrastruktur, perbankan, dan sektor ketahanan energi.

Kompas TV Jokowi: BPD Seharusnya Bangun SInergi "Holding"
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

Spend Smart
Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Whats New
Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Whats New
Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Whats New
Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com