Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semoga "Pak Haji" Tak Lagi Lama Menanti...

Kompas.com - 04/04/2016, 19:45 WIB

KOMPAS.com - Menyeruput kuah soto tauto di warung milik Haji Romani yang kini terletak di kawasan International Batik Center (IBC) Jalan Akhmad Yani, Pekuncen, Wiradesa, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah pada Minggu (3/4/2016) siang yang terik itu adalah kesempatan istimewa. Tadinya, warung makanan khas Pekalongan itu ada di dalam Kota Pekalongan. Persisnya di Jalan Haji Mansyur, tak jauh dari Stasiun Kereta Api Pekalongan. Lantaran si empunya lahan Jalan Haji Mansyur, PT Kereta Api Indonesia (KAI) hendak memanfaatkan tanahnya, pindahlah tempat usaha Haji Romani itu ke IBC.

Tapi tak mengapa. Soto dengan campuran potongan daging sapi berikut bumbu tauco di dalamnya tetap menjadi kenikmatan sederhana. Suasana siang itu, menurut saya, menjadi lebih nikmat saat saya berkesempatan mengobrol lepas dengan M. Subechi atau yang karib disapa Pak Haji.

Sementara berbincang berbagai hal soal usaha kreatif Subechi di bidang tekstil, mata saya terpaku pada Jalan Akhmad Yani. Jalan selebar sekitar sepuluh meter itu memanjang ke timur dari arah barat atau dari arah Kabupaten Pemalang masuk ke Kota Pekalongan. Di Kota Pekalongan, jalan tersebut agak berbelok sedikit ke utara dan  namanya menjadi Jalan Gajah Mada. Sampai kini, jalan yang membelah Kabupaten dan Kota Pekalongan itu lazim dikenal sebagai potongan jalan raya pantai utara (pantura) yang membentang dari bagian barat Pulau Jawa hingga ke Timur.

Kala kami berbincang, jalan dua arah itu penuh sesak oleh berbagai jenis kendaraan. Ada truk-truk kontainer bertubuh besar. Ada bus-bus pengangkut penumpang. Ada minibus angkutan kota. Ada bus berukuran tanggung. Ada pula sepeda motor, becak, hingga kereta angin alias sepeda.

Secara kasat mata saja, permukaan jalan tersebut lebih banyak bergelombang. Bisa jadi, jalanan aspal itu tak kuat menahan beban berat kendaraan yang melintas seperti disebutkan tadi.  

Terus terang, kata saya kepada Subechi, jalanan Kota Pekalongan juga terdengar lebih bising karena berbagai jenis kendaraan yang melintas tadi. Belum lagi polusi asap kendaraan dan debu di sepanjang jalan tersebut.

Ada persimpangan lampu lalu lintas tak jauh dari IBC. Menurut Subechi, kalau ada antrean sepuluh truk kontainer di belakang lampu lalu lintas itu, sudah bisa dipastikan kondisi jalan akan macet. "Bayangkan saja, macet itu," kata pria murah senyum tersebut.

Saya merasa takjub dengan cerita kemacetan itu. Ternyata, antrean kendaraan bukan pengalaman baru di Pekalongan. "Lho, Pekalongan enggak punya ringroad (jalan lingkar luar) ya, Pak?" tanya saya kepada Subechi.

Di luar dugaan, pertanyaan saya itu justru mengubah air muka Subechi. Senyum di wajahnya berangsur surut. Sebagai ganti, mimik muka seriuslah yang memenuhi pandangan saya tatkala menatap wajahnya. "Masak saya harus menunggu lama lagi," begitu jawabannya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketegangan Geopolitik Timur Tengah Dinilai Bikin Saham-saham Berfundamental Bagus Terdiskon

Ketegangan Geopolitik Timur Tengah Dinilai Bikin Saham-saham Berfundamental Bagus Terdiskon

Whats New
Sri Mulyani Sebut Sedang Siapkan Anggaran Pemerintah Prabowo-Gibran

Sri Mulyani Sebut Sedang Siapkan Anggaran Pemerintah Prabowo-Gibran

Whats New
Nilai Ekspor Indonesia Naik Jadi 19,62 Miliar pada April 2024

Nilai Ekspor Indonesia Naik Jadi 19,62 Miliar pada April 2024

Whats New
Adaro Energy Bakal Tebar Dividen Final Rp 6,4 Triliun Tahun Ini

Adaro Energy Bakal Tebar Dividen Final Rp 6,4 Triliun Tahun Ini

Whats New
Masuknya Starlink Dikhawatirkan Ancam Bisnis Operator Lokal, Luhut: Semua Harus Berkompetisi

Masuknya Starlink Dikhawatirkan Ancam Bisnis Operator Lokal, Luhut: Semua Harus Berkompetisi

Whats New
OJK Bakal Bikin Ketentuan Tarif Premi Asuransi Kendaraan Listrik

OJK Bakal Bikin Ketentuan Tarif Premi Asuransi Kendaraan Listrik

Whats New
Eks Pejabatnya Ditahan KPK Kasus Pengadaan Lahan, PTPN Sebut Dukung Proses Hukum

Eks Pejabatnya Ditahan KPK Kasus Pengadaan Lahan, PTPN Sebut Dukung Proses Hukum

Whats New
Bahlil Ajak Investor Australia ke Weda Bay

Bahlil Ajak Investor Australia ke Weda Bay

Whats New
Yusuf Mansur Pastikan Tidak Ada Uang Nasabah yang Tertinggal di Paytren

Yusuf Mansur Pastikan Tidak Ada Uang Nasabah yang Tertinggal di Paytren

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Bisnis Asuransi Tidak Normal, OJK Beri Peringatan Tegas untuk Pasaraya Life

Bisnis Asuransi Tidak Normal, OJK Beri Peringatan Tegas untuk Pasaraya Life

Whats New
Resmi, Neraca Dagang RI Surplus 4 Tahun Berturut-turut

Resmi, Neraca Dagang RI Surplus 4 Tahun Berturut-turut

Whats New
Strategi Medco Genjot Produksi Migas  dan Terapkan Transisi Energi

Strategi Medco Genjot Produksi Migas dan Terapkan Transisi Energi

Whats New
Daftar PSN Transportasi yang Sudah Rampung dan Masih Berjalan

Daftar PSN Transportasi yang Sudah Rampung dan Masih Berjalan

Whats New
72 Calon Masinis Whoosh Dilatih oleh Masinis Kereta Cepat dari China

72 Calon Masinis Whoosh Dilatih oleh Masinis Kereta Cepat dari China

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com