Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Sensor Informasi soal "Panama Papers"

Kompas.com - 05/04/2016, 20:32 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber CNN Money

JAKARTA, KOMPAS.com — China melakukan sensor terhadap informasi terkait "Panama Papers".

Pemerintah China menutup akses online terhadap banyak pencarian dan diskusi di media sosial dengan kata kunci "Panama Papers" dan "Panama".

Selain itu, Pemerintah China juga menyensor nama-nama atau kerabat pemimpin dan mantan pemimpin China yang masuk dalam daftar "Panama Papers".

Presiden China Xi Jinping masuk dalam daftar kontroversial itu.

Dalam sebuah kesempatan pada Selasa (5/4/2016), Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Hong Lei menolak berkomentar atas berondongan pertanyaan terkait "Panama Papers".

Menurut Lei, kabar ini muncul entah dari mana asalnya.

Sebelumnya, otoritas China pernah memblokir situs The New York Times dan Bloomberg pada tahun 2012 setelah muncul berita terkait kekayaan kerabat pejabat tinggi negara itu.

China juga menunda visa bagi jurnalis kedua media tersebut.

"Panama Papers" kembali muncul dengan isu soal kekayaan.

China pun tampaknya langsung menggunakan alat sensor yang dikenal dengan nama The Great Firewall untuk memblokir informasi yang sensitif.

Media China juga mempertanyakan kredibilitas laporan tersebut dan motivasi pembocoran data itu.

The Global Times, media yang berafiliasi dengan Partai Komunis China, memublikasikan artikel opini dalam bahasa Inggris dan Mandarin yang mengklaim adanya kekuatan besar di balik "Panama Papers".

"Informasi yang negatif bagi AS dapat selalu diminimalkan, sementara ekspos terhadap pemimpin non-Barat, seperti Putin, dapat memperoleh sorotan besar," demikian penggalan isi artikel versi bahasa Inggris The Global Times.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Whats New
Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Rilis
Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Whats New
Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Whats New
IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

Whats New
Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Whats New
Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Whats New
Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Whats New
Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com