Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menilik Peran "Malaikat" di Balik Geliat "Startup" Nasional

Kompas.com - 06/04/2016, 07:30 WIB
Aprillia Ika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Popularitas smartphone mengubah gaya hidup masyarakat sehari-hari. Tidak hanya untuk berkomunikasi, kini fungsi smartphone melebar untuk berjualan, berbelanja kebutuhan sehari-hari, ride sharing, hingga kebutuhan dunia kerja.

Di Indonesia, mulai banyak perusahaan rintisan teknologi atau startup yang muncul dan populer dengan memanfaatkan teknologi mobile lewat aplikasi dan smartphone.

Sebut saja Go-Jek, Tokopedia, dan Traveloka, sebagai perusahaan rintisan yang berevolusi menjadi perusahaan yang disebit "unicorn", karena memiliki nilai korporasi lebih dari Rp 1 triliun.

Di balik kesuksesan satu startup, tentu banyak faktor yang menyertainya. Yang pasti, tentu faktor pendiri (founder), investor, dan produknya sendiri.

Satu startup belum tentu bisa berhasil, bahkan menjadi unicorn, tanpa dukungan investor awal, yang biasa disebut "angel investor" atau "malaikat pemberi dana".

Bagaimanapun, angel investor jadi pihak paling awal yang percaya dan berani mengambil risiko terhadap satu konsep produk si startup, saat investor lain tidak berani.

Tanpa memperhitungkan imbalan (return), angel investor berdiri paling depan bersama founder dengan keyakinan sama, plus risiko terbesar, untuk mengembangkan gagasan menjadi produk.

Andi S Boediman, Managing Partner Ideosource, berpendapat angel investor adalah entrepreneur yang berani mengambil risiko dengan berinvestasi di startup yang baru beroperasi atau fase awal.

“Angel investor biasanya memberikan modal, tapi bisa juga non-modal,” ujar Andi, yang juga menjadi investor di situs e-commerce Bhinneka.com.

Definisi lain datang dari Andy Zain, founding partner Kejora Group dan Direktur Jakarta Founder Institute.

Kata dia, angel investor biasanya orang yang memiliki ketertarikan, hobi dan kemampuan dalam bidang teknologi sehingga berani berinvestasi.

Mereka juga biasanya mengambil peran lebih aktif dan kadang menjadi mentor dari startup yang mereka danai, lanjut Andy.

Angel investor adalah investor pertama yang masuk dan investasi ke startup. Nilai investasi yang mereka tanamkan rata-rata sekitar Rp 100 juta hingga Rp 300 juta.

Biasanya, mereka masuk ke pendanaan startup saat produk masih dalam tahap awal, baru konsep saja, atau masih prototipe.

“Angel investor itu penting karena pada tahap awal startup belum ada hasil yang cukup untuk menarik investasi dari venture company, yang banyak mementingkan return dan lebih suka memilih startup atau produk yang risikonya lebih kecil atau sudah mapan,“ ujar Andy.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com