Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Juragan Dodol Ini Punya Dua Kiat Meraih Sukses

Kompas.com - 21/04/2016, 05:47 WIB

Curah

Lalu, secara blak-blakan pula, Haji Uyud mengisahkan besaran pendapatannya dari bisnis dodol garut. Lantaran persaingan di Garut sudah begitu padat, Haji Uyud menjual produknya secara curah justru ke kota-kota di luar Garut. Paling banyak dia menjual dodol garut curah ke Yogyakarta, Solo, dan Magelang.

Dalam sehari, bersama 40 orang pekerjanya, Haji Uyud mampu memproduksi 1,5 ton dodol garut curah. Tiap kilogram produksi, dia menjual ke agen dengan banderol Rp 12.500.

Sementara, sampai sekarang, bisnis dodol garut curah Haji Uyud bisa menyerap 200 tenaga kerja. "Semua dari kampung-kampung sekitar sini," katanya.

Ihwal upah, Suryana, pekerja yang bertugas mengolah bahan dodol garut hingga menjadi lempengan-lempengan besar siap dipotong-potong kecil, mengaku bisa membawa pulang
Rp 60.000 sehari untuk waktu pekerjaan sejak pukul 07.00 hingga pukul 14.00. "Sehari saya bisa mengolah dua wajan dodol," katanya.

Selanjutnya, untuk upah pekerja yang memotong-motong dodol dan mengemasnya, Haji Uyud punya perhitungan sendiri. Para pekerja yang mayoritas perempuan dan memiliki jam kerja sama seperti Suryana diupah borongan. Setiap mendapat 1 kilogram dodol siap saji, tiap pekerja mendapat Rp 500. Pengalaman Haji Uyud menunjukkan setiap hari para pekerja itu bisa menyiapkan rata-rata 50 kilogram.

Kembali, dodol garut membuat Haji Uyud pun mampu berangkat menunaikan ibadah haji. Gelar haji diperolehnya kali pertama saat menunaikan ibadah tersebut pada 2000. Selanjutnya, hampir setiap tahun dia memberangkatkan umrah sanak saudara dan agennya.  

Kini, bisnis Haji Uyud juga berkembang. Selain masih menjadi pemasok bahan baku dodol garut, ia juga melebarkan potensi pemasukan duit ke pundi-pundinya sebagai pengecer elpiji untuk rumah tangga. Kerja keras juragan dodol itu memang berbuah manis.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com