Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kejaksaan AS Buka Penyelidikan Kriminal "Panama Papers"

Kompas.com - 21/04/2016, 09:00 WIB
Achmad Fauzi

Penulis

Sumber BBC.com

KOMPAS.com - Amerika Serikat membuka penyelidikan kriminal terhadap nama-nama yang terdapat dalam Panama Papers.

Pernyataan itu dilontarkan oleh Jaksa AS Preet Bhara setelah menngirimkan surat "International Consortium of Investigative Journalists"  (ICIJ).

Dalam surat tersebut Pheet Bhara meminta bantuan  "International Consortium of Investigative Journalists" (ICIJ) berkerja sama menyelidiki skema penghindaran pajak Panama Papers.

"Kejaksaan AS telah membuka penyelidikan kriminal mengenai skema penghindaran pajak Panama Papers, kami sangat menghargai jika perwakilan ICIJ mau terlibat untuk membahas masalah ini lebih lanjut," kata Bhara.

Surat tersebut bukan panggilan pemaksaan ICIJ untuk meminta salah satu dari 11,5 juta dokumen yang bocor. Namun Preet Bhara meminta kerja sama dari ICIJ sebab akses data ke dokumen itu saat ini sangat terbatas.

Sementara itu, Presiden Panama Juan Carlos Varela mengatakan negaranya akan mendorong terlaksannya transparasi keuangan internasional. Dirinya berharap Panama tidak ditunjuk sebagai surga pajak yang membantu pencucian uang.

"Tujuan kami adalah untuk bekerja sama secara aktif dan memimpin upaya masyarakat internasional pada topik masalah global," kata Varela.

Varela mengklaim bahwa  salah jika Panama telah berlabel surga pajak. Menurutnya, Panama adalah negara yang menghormati hukum jadi salah jika negaranya berlabel surga pajak.

Sebelumnya, koalisi media internasional membocorkan hasil investigasi terbesar yang pernah dan menamainya Panama Papers.

Data itu berisikan transaksi rahasia keuangan para pimpinan politik dunia, skandal global, dan data detil mengenai perjanjian keuangan tersembunyi oleh para pengemplang dana, pengedar obat-obatan terlarang, miliarder, selebriti, bintang olahraga, dan lainnya.

Di Amerika sendiri ada perusahaan gelap yang dikendalikan setidaknya 33 orang masuk dalam daftar hitam pemerintah.

Kompas TV Salahkah bila Masuk "Panama Papers"?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kinerjanya Banyak Dikeluhkan di Medsos, Berapa Gaji PNS Bea Cukai?

Kinerjanya Banyak Dikeluhkan di Medsos, Berapa Gaji PNS Bea Cukai?

Work Smart
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com