Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Jepang Ganti Petani dengan Robot di Masa Depan

Kompas.com - 23/04/2016, 15:00 WIB
Penulis Achmad Fauzi
|
EditorAprillia Ika

TOKYO, KOMPAS.com - Jepang akan menggantikan petaninya dengan robot. Gagasan itu diambil karena tidak efektifnya petani menggunakan traktor untuk bertani. Selain itu, umur petani juga menjadi faktor timbulnya gagasan tersebut.

Gagasan itu diumumkan setelah pertemuan Forum Kelompok Tujuh Menteri Pertanian di Niigiata, Jepang Utara akhir pekan ini. Forum Kelompok Tujuh beranggotakan para Menteri Pertanian dari Canada, Perancis, Jerman, Jepang, Amerika Serikat, dan Inggris.

Dalam pertemuaan itu para menteri pertanian membahas bagaimana memenuhi permintaan pangan saat tidak ada adanya penerus petani disaat pensiun.

Menteri Pertanian Jepang Hiroshi Moriyama dalam pertemuan itu menjelaskan gagasannya tentang mengganti petani pensiun dengan robot yang dapat bisa menggerakan traktor.

Menteri Pertanian Amerika Serikat mengatakan jika tidak ada penerus petani yang pensiun maka itu akan mengancam pasokan pangan dunia.

Menurut PBB Usia rata-rata petani di negara maju sekitar 60 Tahun. Jepang berencana menggolontorkan 4 miliar yen atau 39 juta dollar AS untuk mengembangkan 20 robot petani.

"Tidak ada pilihan lain bagi petani selain mengandalkan teknologi yang dikembangkan oleh perusahaan jika mereka ingin meningkatkan produktivitas," kata Makiko Tsugata, analis senior Mizuho Securities Co.

Menurut data, lahan pertanian yang ada di Jepang terus meningkat Jumlah setiap tahunnya. Lahan pertanian yang ada di Jepang tahun ini meningkat hampir dua kali lipat dari tahun 2015 yang mencapai 420.000 hektare.

Saat ini juga sekitar 65 persen petani di Jepang berusia 65 tahun. Selama ini Jepang juga dikhawatirkan dengan ketergantungan impor pangan. Saat ini sekitar 60 persen pasokan makanan jepang berasal dari luar negeri.

Kekhawatiran itu timbul akibat menurunya pemuda Jepang untuk menjadi petani. Kubota Corp, pembuat terbesar di Jepang mesin pertanian, telah mengembangkan prototipe pertama traktor otonom untuk digunakan di sawah.

Dilengkapi dengan sistem global positioning, kendaraan memupuk ladang dan menyuburkan setelah memeriksa kondisi tanah. Iseki & Co dan Yanmar Co juga mengembangkan traktor otonom dan pemanen dengan Hitachi Ltd mengembangkan sistem untuk mesin pertanian.

"Menerapkan teknologi baru untuk pertanian akan meningkatkan daya tarik pertanian kepada pemuda dan membantu meningkatkan partisipasi mereka dalam sektor ini," ujar Takaki Shigemoto, analis JSC Corp. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber Bloomberg
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Senjata 'Leasing' Dongkrak Pembiayaan Saat Ramadhan, DP Murah hingga Bunga 0 Persen

Senjata "Leasing" Dongkrak Pembiayaan Saat Ramadhan, DP Murah hingga Bunga 0 Persen

Whats New
IHSG Berpeluang Lanjutkan Penguatan, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

IHSG Berpeluang Lanjutkan Penguatan, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Whats New
Respons Lengkap Direktorat Jenderal Bea Cukai soal Praktik Korupsi Pendaftaran IMEI

Respons Lengkap Direktorat Jenderal Bea Cukai soal Praktik Korupsi Pendaftaran IMEI

Whats New
Heboh Rp 300 Triliun dan Rp 20 Juta

Heboh Rp 300 Triliun dan Rp 20 Juta

Whats New
Daftar Lengkap Harga Tiket Bus Jakarta-Semarang

Daftar Lengkap Harga Tiket Bus Jakarta-Semarang

Spend Smart
Uji Coba Sistem Transaksi Tol Nirsentuh Juni 2023, Ini Lokasinya

Uji Coba Sistem Transaksi Tol Nirsentuh Juni 2023, Ini Lokasinya

Whats New
[POPULER MONEY] Gaji Benaia, Pemuda Kendari yang Lolos Jadi Tentara AS | Modus Pungli PNS Bea Cukai yang Terbongkar di Kualanamu

[POPULER MONEY] Gaji Benaia, Pemuda Kendari yang Lolos Jadi Tentara AS | Modus Pungli PNS Bea Cukai yang Terbongkar di Kualanamu

Whats New
Siap Beri Penjelasan Transaksi Janggal Kemenkeu, Mahfud MD ke DPR: Jangan Cari Alasan Absen

Siap Beri Penjelasan Transaksi Janggal Kemenkeu, Mahfud MD ke DPR: Jangan Cari Alasan Absen

Whats New
Kapal Pengangkut Pertalite Terbakar, Pertamina Pastikan Pasokan BBM di Lombok-Bali Aman

Kapal Pengangkut Pertalite Terbakar, Pertamina Pastikan Pasokan BBM di Lombok-Bali Aman

Whats New
Cara Mudah Cetak Kartu BPJS Kesehatan secara Online

Cara Mudah Cetak Kartu BPJS Kesehatan secara Online

Whats New
Jejak Kelam Bea Cukai, Tenar Jadi Sarang Pungli dan Dibekukan Soeharto

Jejak Kelam Bea Cukai, Tenar Jadi Sarang Pungli dan Dibekukan Soeharto

Whats New
Cara Buat Paspor Haji dan Umrah 2023 serta Syarat-syaratnya

Cara Buat Paspor Haji dan Umrah 2023 serta Syarat-syaratnya

Whats New
Syarat dan Cara Daftar Mudik Gratis Sepeda Motor Naik Kapal Laut 2023

Syarat dan Cara Daftar Mudik Gratis Sepeda Motor Naik Kapal Laut 2023

Whats New
21 PNS Bea Cukai Korupsi Berjamaah, Sebagian Cuma Dihukum Ringan

21 PNS Bea Cukai Korupsi Berjamaah, Sebagian Cuma Dihukum Ringan

Whats New
Viral Foto Alphard dan Mobil Bea Cukai Masuk Apron Bandara, AP II: Kegiatan Sesuai SOP yang Berlaku

Viral Foto Alphard dan Mobil Bea Cukai Masuk Apron Bandara, AP II: Kegiatan Sesuai SOP yang Berlaku

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+