Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saleh Husin : Energi Dibutuhkan Industri Manufaktur di Luar Jawa

Kompas.com - 05/05/2016, 16:29 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menegaskan agar sumber daya energi tidak lagi hanya dijadikan komoditas ekspor, melainkan lebih sebagai modal pembangunan nasional.

Konsekuensinya, peran energi sebagai penghasil devisa ekspor lambat laun akan semakin dikurangi dan sebaliknya sumber energi digunakan sebagai bahan baku/energi bagi pengembangan industri manufaktur terutama di luar Jawa.

"Khususnya bagi industri kimia dasar berbasis migas dan batu bara. Sektor industri manufaktur menghendaki jaminan ketersediaan energi dalam jumlah memadai dan harga yang kompetitif," kata Menteri Perindustrian (Menperin) Saleh Husin, di Jakarta, Kamis (5/5/2016).

Menurut Menperin, kedepannya energi listrik akan dibutuhkan dalam jumlah besar khususnya dalam pengolahan hasil tambang (nikel, biji besi, bauksit, dan tembaga) yang saat ini sedang dikembangkan di luar Jawa.

Demikian pula gas bumi, industri masih membutuhkan pasokan dengan harga yang bersaing untuk bahan baku atau feedstock industri pupuk dan petrokimia serta untuk energi dalam proses produksi.

Saleh mengungkapkan usulan itu telah tertuang dalam surat Menteri Perindustrian Nomor 524 Tanggal 17 November 2015 kepada Menteri ESDM tentang Usulan Harga Gas Bumi sebagai Bahan Baku dan Energi bagi Industri.

Terkait dengan pemanfaatan batu bara domestik untuk industri, direncanakan pembangunan industri gasifikasi batu bara dan turunannya di Muara Enim dan Mesuji.

Rinciannya, rencana pembangunan industri petrokimia di Muara Enim diperkirakan membutuhkan batu bara sebanyak 4,2 juta ton per tahun dari cadangan batu bara setempat sebesar 438 miliar ton dan akan menyerap tenaga kerja 1.196 orang.

Sementara itu, rencana pembangunan industri serupa di Mesuji, Lampung, diperkirakan bakal melahap batubara 10 juta ton per tahun dari cadangan batu bara setempat sebesar 820 juta ton.

Serapan tenaga kerja langsung diprediksi 1.513 orang dan 20-30 ribu tenaga kerja tidak langsung.

Menurut dia, industri sangat dituntut perannya untuk melakukan konservasi dan efisiensi energi karena merupakan pengguna energi nasional terbesar sekitar 40 persen.

"Upaya itu dilakukan melalui program restrukturisasi permesinan industri, penerbitan standar industri hijau, penyusunan standar intensitas energi dan penerapan manajemen energi pada industri yang lahap energi," pungkasnya.

Kompas TV Pemerintah Siap Cabut Subsidi Listrik
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

MSIG Life Bayar Klaim Meninggal Dunia dan Kesehatan Rp 164 Miliar per Kuartal I 2024

MSIG Life Bayar Klaim Meninggal Dunia dan Kesehatan Rp 164 Miliar per Kuartal I 2024

Whats New
Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Di IPA Convex 2024, Pertamina, Petronas, dan MedcoEnergi Sepakat Prioritaskan Kolaborasi

Di IPA Convex 2024, Pertamina, Petronas, dan MedcoEnergi Sepakat Prioritaskan Kolaborasi

Whats New
Bank Mandiri: Suku Bunga Acuan Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Bank Mandiri: Suku Bunga Acuan Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Whats New
Freeport Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3-S2, Simak Persyaratannya

Freeport Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3-S2, Simak Persyaratannya

Work Smart
Pemerintah Tetapkan 16 PSN Baru, Pelaksanaannya Disebut Tak Butuh APBN

Pemerintah Tetapkan 16 PSN Baru, Pelaksanaannya Disebut Tak Butuh APBN

Whats New
Kominfo Kembali Buka Pendaftaran Startup Studio Indonesia, Ini Syaratnya

Kominfo Kembali Buka Pendaftaran Startup Studio Indonesia, Ini Syaratnya

Whats New
41 PSN Senilai Rp 544 Triliun Dikebut Rampung 2024, Ini Kendala Pembangunannya

41 PSN Senilai Rp 544 Triliun Dikebut Rampung 2024, Ini Kendala Pembangunannya

Whats New
Bangun Smelter, Tahun Ini ADMR Alokasikan Capex hingga 250 Juta Dollar AS

Bangun Smelter, Tahun Ini ADMR Alokasikan Capex hingga 250 Juta Dollar AS

Whats New
Simak, 6 Tips Menjaga 'Work Life Balance'

Simak, 6 Tips Menjaga "Work Life Balance"

Work Smart
Haji Khusus dan Haji Furoda, Apa Bedanya?

Haji Khusus dan Haji Furoda, Apa Bedanya?

Whats New
Potensi Ekonomi Syariah Besar, BSI Gelar Pameran Produk Halal

Potensi Ekonomi Syariah Besar, BSI Gelar Pameran Produk Halal

Whats New
AXA Mandiri Lakukan Penyesuaian Premi Imbas dari Tingginya Inflasi Medis

AXA Mandiri Lakukan Penyesuaian Premi Imbas dari Tingginya Inflasi Medis

Whats New
Program Ternak Kambing Perah di DIY untuk Atasi Stunting dan Tingkatkan Ekonomi Warga

Program Ternak Kambing Perah di DIY untuk Atasi Stunting dan Tingkatkan Ekonomi Warga

Whats New
Menteri ESDM: Keberadaan Migas Tetap Penting di Tengah Transisi Energi

Menteri ESDM: Keberadaan Migas Tetap Penting di Tengah Transisi Energi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com